Investasi di Padang Pariaman turun 21,7 persen pada triwulan I 2020

Parit Malintang (ANTARA) - Realisasi investasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada triwulan I 2020 Rp14,2 miliar atau mengalami penurunan mencapai 21,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Investasi itu berasal dari dua perusahaan yang menanamkan modalnya di Padang Pariaman," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Padang Pariaman di Parit Malintang, Kamis.

Dua perusahaan tersebut yaitu PT. Nusantara Beta Farma senilai Rp2,8 miliar dan PT. Hutama Karya (Persero) Rp11,4 miliar.

Realisasi investasi tersebut baru 8,9 persen dari target yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman pada 2020 yaitu Rp160 miliar.

Sedangkan realisasi investasi di Padang Pariaman pada 2019 mencapai Rp256 miliar atau 65 persen dari Rp155 miliar target yang diterapkan.

Ia juga mengatakan meski saat ini diterapkan Pembatasan Sosial Bersakala Besar tingkat provinsi namun aktivitas perusahaan di daerah itu tetap berjalan.

"Hingga saat ini kami pun belum menerima laporan adanya perberhentian hubungan kerja dari perusahaan yang ada di Padang Pariaman," katanya.

Sementara itu Human Resource Departement PT Statika Mitrasarana Lely mengatakan hingga saat ini pihaknya masih beraktivitas dengan menghasilkan produk namun membatasi hari kerja.

"Sekarang hari kerja hanya Senin, Rabu, dan Jumat sedangkan sisanya tutup," kata dia.

Sebelumnya realisasi investasi di Kabupaten Padang Pariaman 2019 mencapai Rp256 miliar yang bersumber dari penanam modal dalam negeri (PMDN) dan penanam modal asing (PMA).

"Tingginya investasi ini menjadi tolok ukur keberhasilan Padang Pariaman menciptakan iklim investasi yang baik," kata Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian Padang Pariaman Rudy Repenaldi Rilis di Parit Malintang, Kamis.

Ia merincibesaran investasi dari PMDN pada 2019 mencapai Rp254 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp245 miliar.

Sedangkan realisasi investasi dari PMA 2019 Rp2,1 miliar sedangkan tahun sebelumnya Rp27 miliar.