53 warga Kota Solok masuk daftar ODP

id Solok, COVID, Sumbar

53 warga Kota Solok masuk daftar ODP

Peta perkembangan ODP di Kota Solok pada Minggu, 29 Maret 2020. ( (Istimewa)

Solok (ANTARA) - Sebanyak 53 orang warga Kota Solok, Sumatera Barat masuk daftar orang dalam pantauan (ODP), meningkat dari sebelumnya 36 orang karena yang bersangkutan baru saja pulang dari daerah terdampak COVID-19 atau memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri.

"53 warga Kota Solok yang masuk ODP tersebar di beberapa kelurahan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok Ambun Kadri di Solok, Minggu.

Ia menyebutkan sampai hari ini, 29 Maret 2020, di Kelurahan Tanah Garam ada 13 ODP, lalu IV suku ada lima orang, Kampung Jawa delapan orang, Nan Balimo empat orang, Laiang sebanyak dua orang.

Kemudian di Kelurahan Tanjung Paku empat orang, Pasar Pandan Aia Mati dua orang, Aro IV Korong satu orang, Simpang Rumbio tujuh orang, Kampai Tabu Karambia lima orang, IX Korong dua orang.

Menurutnya sampai saat ini belum ada warga dari daerah itu yang terkena, terindikasi atau suspect virus corona jenis baru atau COVID-19. Tapi pada Sabtu (28/3) ada satu Pasien Dalam Pemantauan (PDP), dan hari ini dinyatakan sehat.

Sedangkan untuk Pelaku Perjalanan dari daerah Terjangkit (PPT) mencapai 313 orang.

Untuk warga yang masuk ODP, pihaknya akan memantau keadaan mereka setiap harinya. Petugas puskesmas ataupun bidan setempat ditugaskan untuk melihat kondisi mereka selama 14 hari.

Masyarakat yang baru pulang dari luar negeri atau luar kota yang telah ada kasus COVID-19 harus memeriksakan diri jika sakit maupun tidak.

"Kalau ada gejala, baru warga yang ODP melakukan isolasi mandiri. Kalau gejala berat akan dirujuk ke rumah sakit," ujarnya.

Pihaknya telah melakukan sosialisasi-sosialisasi di setiap puskesmas yang kemudian diteruskan ke masyarakat sekitarnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan setempat juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanganan virus corona jenis baru atau COVID-19. Puskesmas-puskesmas juga melakukan sosialisasi ke sekolah di sekitar wilayah tugas mereka.

Pihaknya meminta agar pejabat atau ASN yang keluar daerah yang terkena kasus corona, untuk melaporkan diri sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan dan antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, Direktur RSU M. Natsir, Basyir Busnia menyebutkan pihaknya sedang mempersiapkan sarana prasarana untuk bisa merawat pasien COVID-19.

"Sementara jika ada pasien dari Kota atau Kabupaten Solok dan sekitarnya akan dikirim ke Padang, sampai persiapan RSU memadai," ujarnya.