Diliburkan agar belajar di rumah, Satpol-PP Payakumbuh malah dapati 50 anak sekolah bermain di warnet

id Satpol PP Kota Payakumbuh,amankan 50 anak,bermain di warnet,berita Payakumbuh,Payakumbuh terkini,berita sumbar

Diliburkan agar belajar di rumah, Satpol-PP Payakumbuh malah dapati 50 anak sekolah bermain di warnet

Kepala Satpol PP Kota Payakumbuh Devitra saat memberikan edukasi dan pemahaman kepada anak yang kedapatan bermain di salah satu warnet yang ada di daerah tersebut. (ANTARA/Akmal Saputra)

Payakumbuh, (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Payakumbuh, Sumatera Barat mendapati lebih dari 50 anak yang keluar dari rumah dan bermain di warnet saat patroli yang dilakukan pada Minggu (22/3).

Kepala Satpol-PP Kota Payakumbuh Devitra di Payakumbuh, Senin, menyebutkan patroli yang dilakukan pihaknya menyusul telah diliburkannya sekolah di Kota Payakumbuh dan telah adanya imbauan wali kota untuk tidak berada di keramaian.

"Dalam satu hari (minggu) saja telah lebih dari 50 anak sekolah yang kedapatan masih bermain di warnet," kata dia.

Anak yang didapati bermain warnet, berasal dari hampir seluruh sekolah dan tingkat sekolah yang ada di Payakumbuh, mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Ia mengatakan lokasi-lokasi yang disisir merupakan lokasi yang biasanya banyak digunakan oleh siswa sehari-hari seperti warnet, rental play station dan kafe-kafe.

"Jadi memang kita mencari tempat-tempat keramaian yang biasa digunakan. Waktunya itu tidak pasti atau fleksibel, yang jelas patroli terus kita lakukan," ujarnya.

Untuk saat ini, kata dia, anak-anak yang kedapatan masih berkeluyuran belum akan diberi sanksi dan hanya diberikan edukasi serta pemahaman agar anak tersebut tidak mengulangi hal tersebut.

"Kita juga berikan edukasi dan pemahaman kepada pemilik warnet, rental play station dan pemilik kafe," sebutnya.

Jika anak yang sudah pernah kedapatan nantinya kedapatan kembali, akan dibawa ke kantor Satpol-PP dan diperbolehkan pulang ketika sudah dijemput oleh orang tuanya.

"Kita kan ada daftar nama dan foto mereka, apabila didapatkan lagi, tentu kita harus bicara langsung dengan orang tua mereka," ujarnya.

Tidak hanya itu, pihaknya juga sempat mendapati akan ada kegiatan yang dapat menimbulkan keramaian, yakni lomba kicauan burung di Pasar Ibuh, Kota Payakumbuh. Namun, pihaknya berhasil menghentikan kegiatan tersebut sebelum sempat dimulai.

"Juga ada salah satu kafe yang tengah melaksanakan turnamen game online. Tapi setelah kita temui panitianya, pelaksanaan turnamen tersebut juga dihentikan," sebutnya. (*)