Belajar secara otodidak, pedagang stik mozarella raup penghasilan hingga Rp1,2 juta per hari

id stik mozarella,mozarella,makanan kekinian,kota solok

Belajar secara otodidak, pedagang stik mozarella raup penghasilan hingga Rp1,2 juta per hari

Pedagang stik mozarella, Suci Ramadani di Solok, saat mengambilkan pesanan pembeli di Solok, Kamis (12/3). (Antara sumbar/ Tri Asmaini)

Solok (ANTARA) - Pedagang stik mozarella di Kota Solok, Sumatera Barat mampu meraih penghasilan hingga Rp1,2 juta per hari dari penjualan cemilan yang sedang disukai para remaja milenial ini.

"Stik mozarella memiliki rasa yang nikmat dengan perpaduan tepung roti, keju mozarella, dipadukan rasa coklat, tiramisu dan varian lainnya membuat sejumlah pecinta makanan kekinian sering membeli," kata salah satu pedagang stik mozarella, Suci Ramadani di Solok, Kamis.

Ia menyebutkan tidak hanya menjual stik mozarella dengan harga mulai Rp5 ribu, tapi juga menjual banana rol (pisang gulung) dengan harga Rp10 ribu per porsi, Cornsis Rp5 ribu per porsi, sate seafood kekinian mulai dari Rp5 ribu per porsi.

Suci menyebutkan untuk sehari, di tokonya "Keisya Nyemil" rata-rata pembeli banyak yang memesan stik mozarella hingga 250 tusuk atau 5 kilogram sehari.

Menurutnya, karena menjadi salah satu makanan kekinian stik mozarella banyak dibeli oleh pelajar, pegawai yang masih muda.

"Penggemar mozarella ini memang mulai banyak sejak pertengahan tahun 2019 lalu, terlihatnya dari banyaknya pembelinya hingga saat ini dari kaum milenial," ujarnya.

Ia menceritakan butuh waktu tiga bulan lamanya untuk belajar membuat stik mozarella sesuai dengan selera pembeli, terlebih untuk bisa membuat adonan tepung roti untuk bisa digulungkan pada setiap tusukan sate mozarella.

"Waktu itu saya hanya iseng saja membuat stik mozarella, karena salah satu makanan kekinian yang saya sukai hingga sering membelinya ke salah satu situs makanan online di Solok," ujarnya.

Karena penasaran dan ingin mencoba membuatnya sendiri. Suci belajar membuat stik mozarella melalui YouTube, belajar secara mandiri dan otodidak.

Dalam percobaan ini, banyak yang memberikan respon positif. Respon positif ini membuatnya untuk terus belajar sehingga stik mozarellanya bisa dijual.

"Tetangga sekitar saya yang terus memesan sehingga kemudian saya buka kios kecil di jalan Syech Kukut," ujarnya.

Ia bersyukur bisa menambah pendapatan keluarga dari berdagang stik mozarella tersebut.