KUALA LUMPUR (ANTARA) - Raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah berkenan melantik Presiden Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Bersatu), Tan Sri Muhyiddin Yassin, sebagai Perdana Menteri ke delapan selaras dengan Pasal 402 (2) (a) dan Pasal 43 (2) (a) Perlembagaan Persekutuan atau Undang-Undang Federal.
Dalam pernyataan pers pejabat Istana Negara atau Datuk Pengelola Bijaya Diraja, Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan baginda berpandangan Muhyiddin mendapat kepercayaan mayoritas anggota parlemen.
Keputusan tersebut diperoleh setelah ketua-ketua partai politik dan anggota parlemen atau dewan rakyat secara bebas mengemukakan nama-nama calon perdana menteri kepada Yang di-Pertuan Agong.
"Sehubungan dengan itu, Seri Paduka Baginda telah berkenan melantik Tan Sri Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri selaras Pasal 40 (2)(a) dan Pasal 43 (2) (a) Perlembagaan Persekutuan (Undang-Undang Federal)," katanya.
Ahmad Fadil mengatakan proses selanjutnya adalah Istiadat upacara pengangkatan, termasuk pengucapan sumpah jabatan sebagai perdana menteri pada 1 Maret 2020 (Ahad) jam 10.30 pagi di Istana Negara.
Berita Terkait
UMNO pertimbangkan menarik diri dari PN yang dipimpin PM Tan Sri Muhyiddin Yassin
Rabu, 14 Oktober 2020 6:36 Wib
PM Malaysia dikarantina 14 hari setelah seorang pegawai positif COVID-19
Jumat, 22 Mei 2020 19:52 Wib
Tekan penularan COVID-19, Malaysia batalkan acara massal hingga 30 April
Sabtu, 14 Maret 2020 7:32 Wib
Muhyiddin Yassin dilantik jadi perdana menteri Malaysia
Senin, 2 Maret 2020 12:27 Wib
Ini Biodata Perdana Menteri Kedelapan Malaysia Muhyiddin Yassin
Minggu, 1 Maret 2020 8:13 Wib
Malaysia peringatkan SIS mungkin alihkan basisnya ke Asia Tenggara pascakematian Abu Bakar Al-Baghdadi
Rabu, 27 November 2019 16:29 Wib