London, (ANTARA) - Kedutaan Indonesia di London menyampaikan imbauan kepada WNI di Inggris terkait situasi terkini di Inggris Raya menyangkut kasus penularan coronavirus yang hingga kini tercatat delapan orang di Inggris terjangkit penyakit yang pada awalnya ditemukan di Wuhan, China.
Pemerintah Inggris telah menaikkan status risiko virus corona dari rendah menjadi menengah dan wabah coronavirus dikategorikan sebagai kondisi serious and imminent threat, demikian Pensosbud KBRI London Okky Diane Palma kepada ANTARA London, Selasa.
Dikatakan Pemerintah Inggris memiliki kekuatan hukum baru untuk mengkarantina siapapun secara paksa dan mengirim mereka ke dalam isolasi jika dinyatakan oleh tenaga medis memiliki gejala tertularnya coronavirus dan dapat menimbulkan ancaman terhadap kesehatan publik.
Siapa pun yang telah melakukan perjalanan ke Inggris dari daratan Cina, Thailand, Jepang, Republik Korea, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia atau Makau dalam 14 hari terakhir secara langsung maupun transit dan mengalami batuk atau demam atau sesak napas, untuk tetap tinggal di dalam ruangan dan menelepon NHS 111, meskipun gejalanya ringan, ujarnya.
“Siapapun mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas agar segera menelepon dokter umum terdekat (jangan mengunjungi klinik) dan informasikan bahwa telah melakukan perjalanan ke Irlandia dari daratan Cina dalam waktu 14 hari terakhir, ujarnya.
Masyarakat di Irlandia termasuk WNI yang menetap di sana diimbau agar mempelajari langkah pencegahan coronavirus yang dikeluarkan oleh Health Service Executive dan mengikuti informasi terkini dari Health Protection Surveillance Centre, katanya.
Menurut situasi terkini tercatat total kasus konfirmasi novel coronavirus (2019-nCoV) global per tanggal 9 Februari adalah 37.558 kasus, dan 37.251 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina (tersebar di 34 wilayah termasuk Hong Kong SAR, Macau SAR, dan Taipei), dengan 73 persen kasus konfirmasi dari Cina berasal dari Provinsi Hubei.
Total kematian 813 kasus (CFR 2.2 persen), 812 diantaranya dilaporkan dari Cina. Kasus konfirmasi dilaporkan di 26 negara, sebanyak 307 kasus dengan satu kematian. Satu kematian pertama di luar negara Cina terjadi di Filipina. Kasus adalah kontak dekat dari kasus pertama yang dikonfirmasi di Filipina.
Negara terjangkit menurut WHO ada 12 negara yaitu Cina, Singapura, Jepang, Republik Korea, Malaysia, Vietnam, Thailand, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, dan Spanyol. Sedangkan negara lain hanya melaporkan kasus import dari Cina (memiliki riwayat bepergian ke Cina) dan belum ada transmisi lokal di negaranya. Dalam 24 jam terakhir tidak dilaporkan adanya kasus baru 2019-nCoV, demikian Okky Diane Palma. (*)
Berita Terkait
Menkes: Wabah pneumonia di China bukan virus baru seperti COVID-19
Rabu, 29 November 2023 14:03 Wib
BCA imbau nasabah tak klik aplikasi notifikasi peringatan virus
Senin, 24 Juli 2023 21:10 Wib
Kemendag dalami temuan Singapura terkait babi asal Batam terinfeksi virus ASF
Kamis, 4 Mei 2023 15:33 Wib
Virus Marburg landa Tanzania, Lima orang meninggal
Rabu, 22 Maret 2023 15:09 Wib
Sumbar termasuk daerah berisiko tinggi penularan virus polio
Jumat, 20 Januari 2023 19:43 Wib
BNPT ajak masyarakat buat pertahanan semesta lawan terorisme
Minggu, 6 November 2022 7:54 Wib
BNPT ajak generasi muda jangan gampang diadu domba virus intoleransi
Selasa, 30 Agustus 2022 9:00 Wib
339 ternak di Agam sembuh dari virus PMK
Sabtu, 2 Juli 2022 16:48 Wib