Harga cabai di Solok Selatan naik di awal tahun

id harga cabai,solok selatan

Harga cabai di Solok Selatan naik di awal tahun

Harga cabai merah dan komuditi lainnya di Bandarlampung alami kenaikan, Senin (6/1/2020) (ANTARA/Dian Hadiyatna)

Padang Aro (ANTARA) - Harga cabai merah di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mengalami kenaikan sebesar Rp13 ribu per kilogram, dari Rp35 perkilo di akhir tahun 2019 menjadi Rp48 ribu di awal tahun 2020.

Seorang pedagang cabai di pasar Padang Aro, Rabu, Buyung (43) mengatakan, kebaikan harga cabai merah karena kurangnya pasokan dari petani akibat musim hujan.

"Bencana alam di akhir tahun 2019 juga banyak merusak lahan cabai petani sehingga pasokan jadi berkurang ditambah saat ini musim hujan sehingga harganya menjadi naik," katanya.

Dia mengaku, cabai yang ia jual berasal dari Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi sedangkan cabai dari pulau Jawa saat ini tidak masuk.

Dengan tidak masuknya cabai Jawa, katanya, juga sangat mempengaruhi harga sebab stok pedagang sedikit dan hanya mengandalkan pasokan dari daerah terdekat.

Ibu rumah tangga Mira (23) mengatakan, dengan naiknya harga cabai ia terpaksa mengurangi takaran yang biasanya 500 gram sekarang dibeli 250 gram.

"Sedikit dikurangi jumlahnya dengan harapan minggu depan sudah mulai turun harganya," ujarnya.

Dia menambahkan, cabai merupakan kebutuhan yang harus dibeli karena kebiasaan yang selalu membuat masakan menggunakan cabai.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan harga cabai mulai naik pada pertengahan Desember.

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Disperindagkop dan UKM May Rizki mengatakan, awal Desember 2019 harga cabai Rp27 ribu perkilogramnya dan pertengahan Desember 2019 naik menjadi Rp35 ribu perkilo dan bertahan hingga akhir tahun.

"Hanya cabai merah yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi sedangkan kebutuhan lainnya masih stabil walaupun ada kenaikan harga tidak terlalu signifikan," ujarnya.