BPS : ekspor Sumbar November 2019 mencapai 121,12 juta dolar AS

id berita padang, berita sumbar, ekspor sumbar, impor sumbar, komoditas ekspor sumbar

BPS : ekspor Sumbar November 2019 mencapai 121,12 juta dolar AS

Petugas Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Padang memeriksa ikan tuna yang baru dibongkar dari kapal. (Antara/Iggoy El Fitra)

Padang, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekspor provinsi itu pada November 2019 mencapai 121,12,57 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik sebesar 13,66 persen dibandingkan Oktober 2019 yang mencapai 105,57 juta dolar AS.

"Golongan barang paling banyak diekspor pada November 2019 adalah lemak hewan/nabati sebesar 94,76 dolar AS dan golongan karet dan barang dari karet 13,53 juta dolar AS," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sumbar Teguh Sugiyarto di Padang, Sabtu.

Menurut dia negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada November 2019 adalah India sebesar 33,24 juta dolar AS, Pakistan 15,55 juta dolar AS dan Cina 13,76 juta dolar AS.

Selama periode Januari hingga November 2019 ekspor ke India memberikan peranan sebesar 20,61 persen dan Amerika Serikat 19,54 persen terhadap total ekspor Sumbar.

Sementara nilai impor Sumatera Barat pada November 2019 mencapai 36,31 juta dolar AS atau naik 68,24 persen dibandingkan Oktober 2019 yang mencapai 21,58 juta dolar AS.

Golongan barang impor terbesar November 2019 adalah bahan bakar mineral sebesar 30,65 juta dolar AS, dan golongan mesin dan peralatan mekanik 3,80 juta dolar AS.

Pada November 2019 impor dari Singapura menduduki tempat teratas dengan nilai 18,24 juta dolar AS.

Sebelumnya Bank Indonesia mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang perlu dilakukan pemangku kepentingan terkait untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat termasuk soal ekspor.

Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama menilai perlu diinisiasi even penghargaan bagi pengusaha di Sumbar yang berinvestasi dan melakukan ekspor terbesar untuk memotivasi pengusaha meningkatkan investasi dan ekspor.

Sejalan dengan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatera Barat Ramal Saleh menyampaikan potensi ekspor provinsi itu belum tergarap secara maksimal karena masih terfokus pada komoditas tertentu.

"Saat ini, ekspor kita masih terfokus pada minyak sawit mentah dan karet, seharusnya komoditas lain masih dapat dikembangkan," katanya.

Menurutnya jumlah ekspor CPO dari Sumbar mencapai 70 persen, sedangkan komoditas karet sebesar 30 persen dari total ekspor.

"Hal ini perlu jadi perhatian karena masih banyak komoditas yang masih dapat dioptimalkan seperti kakao, pinang, dan vanila," katanya.