BLK di pesantren, ciptakan santri terampil

id Balai Latihan Kerja,BLK di pesantren,Pesantren Bustanul Huda,pesantren di Solok Selatan

BLK di pesantren, ciptakan santri terampil

Wakil Bupati Solok Selatan Abdul Rahman meninjau ruang BLK pesantren Bustanul Huda Malus usai diresmikan, Selasa. (ANTARA/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro,  (ANTARA) - Wakil Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Abdul Rahman mengatakan keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di pesantren diharapkan mampu menciptakan santri yang terampil.

"BLK di pesantren Bustanul Huda sudah bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan santri yang diharapkan setelah lulus siap kerja dan membuka lapangan kerja," katanya saat peresmian BLK dan peletakan batu pertama pembangunan mushala pesantren, di Padang Aro, Selasa.

Menurut dia, saat ini penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat terbatas sedangkan ribuan orang diproduksi universitas setiap tahunnya.

Aagar tak ada penganggur pemerintah berupaya menciptakan generasi terampil yang siap berkompetisi bukan hanya bekerja tetapi juga membuka lapangan kerja.

Untuk lahan, katanya, sudah terbatas sebab sebagian besar wilayah Solok Selatan merupakan kawasan hutan lindung sehingga sangat susah untuk menambah lahan sehingga masyarakat harus meningkatkan keterampilan maupun industri rumahan.

"Dengan adanya BLK ini diharapkan lulusan santri sudah memiliki keterampilan yang mumpuni untuk memvuka lapangan kerja baru," ujarnya.

Kalau sudah ada produk, katanya, pertanyaan selanjutnya kemana dihasilnya akan dipasarkan.

Sekarang, imbuhnya, Solok Selatan sedang mengembangkan pariwisata seperti Camintoran dengan lahan cukup luas serta membangun outltet dan mengembangkan UMKM sehingga bisa dipasarkan di sana.

"Nanti kami sediakan outlet di lokasi wisata untuk memasarkan produk dari masyarakat sehingga bisa jadi cinderamata bagi wisatawan," katanya.

Selain itu, katanya, pada 2020 pesantren Bustanul Huda akan diusulkan mendapat bantuan rusunawa sehingga keterbatasan asrama bisa diatasi.

Kepala BLK Solok Selatan Seven Dovitra mengatakan, BLK di Pesantren Bustanul Huda merupakan bantuan pemerintah pusat sebesar Rp1 miliar.

"Alokasi Rp1 miliar dipergunakan untuk bangunan Rp500 juta dan peralatan jahit Rp500 juta dan sekarang sudah siap dipergunakan," ujarnya.

Kepala Seksi Pontren Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumbar Yosep khairul mengatakan, pesantren harus menciptakan keterampilan yang menghasilkan bagi santri dan masyarakat sekitar.

"Sudah banyak contoh pesantren yang menghasilkan dari keterampilan siswa serta masyarakat sekitarnya dan keberadaan BLK di Bustanul Huda diharapkan bisa sebagai awal menciptakan inovasi," ujarnya.