Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dinilai perlu mendorong investasi langsung baik asing maupun domestik untuk menekan defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD).
Head of Danareksa Research Institute Moekti Prasetiani Soejachmoen dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan masalah defisit neraca transaksi berjalan atau CAD sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Namun defisit neraca transaksi berjalan itu bisa dikatakan wajar selama disebabkan oleh meningkatnya impor barang modal dan bahan baku demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam enam hingga 12 bulan ke depan mengingat industri di Indonesia masih tergantung pada impor barang modal dan bahan baku.
"Defisit neraca transaksi berjalan menjadi tidak produktif apabila disebabkan oleh impor barang konsumsi yang tinggi. Yang lebih penting dalam mengatasi masalah defisit neraca transaksi berjalan adalah bagaimana Indonesia membiayai defisit tersebut," katanya.
Moekti mengatakan saat ini defisit neraca transaksi berjalan Indonesia lebih banyak dibiayai oleh investasi portofolio yang sifatnya sangat volatil dan gampang berpindah keluar negeri (capital outflow) alias "hot money".
"Menggantungkan pembiayaan defisit neraca transaksi berjalan pada investasi portfolio itu meningkatkan ketidakpastian. Sebab itu, pemerintah perlu meningkatkan investasi langsung baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)," katanya.
Moekti menilai upaya pemerintah dalam menekan defisit neraca pembayaran ini sudah terlihat, apalagi jika melihat susunan Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Hal itu terlihat dari kehadiran dua menteri yang menangani penanaman modal yaitu Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Menko Maritim disebut Moekti akan fokus pada investasi yang terkait energi, khususnya di sektor petrokimia untuk mendukung program biodiesel B20 dan B30 dan juga untuk investasi pada pengolahan minyak guna mengurangi ketergantungan impor migas.
"Sementara Kepala BKPM akan fokus pada pengembangan industri baru di Indonesia khususnya bagian timur," katanya.
Berita Terkait
Gubernur Mahyeldi lobi investor Arab Saudi terkait investasi real estate di Sumbar
Rabu, 3 April 2024 21:22 Wib
ICDX: Edukasi berkelanjutan cegah masyarakat dari investasi ilegal
Senin, 19 Februari 2024 14:36 Wib
Anies sebut investasi TI harus utamakan swasta dan BUMN
Minggu, 4 Februari 2024 21:03 Wib
Sekda Mawardi Roska sambut kehadiran Deputi Kemenko Investasi di Kawasan Wisata Mandeh
Sabtu, 3 Februari 2024 7:49 Wib
Pemkot Pariaman targetkan investasi pada 2024 capai Rp61 miliar
Rabu, 31 Januari 2024 17:35 Wib
Investasi di Pariaman pada 2023 naik jadi Rp52,1 miliar
Rabu, 31 Januari 2024 17:01 Wib
Investor Turki jajaki potensi investasi pariwisata di Sumbar
Jumat, 26 Januari 2024 18:15 Wib
Wagub Sumbar: Siapkan antisipasi realisasi investasi 2024 tercapai
Rabu, 24 Januari 2024 5:12 Wib