Padang, (ANTARA) - Jarak pandang di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat hanya berkisar dua kilometer pada Senin pagi akibat pekatnya kabut asap berdasarkan hasil pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
"Untuk di Bandara Minangkabau pagi tadi sempat berada pada dua kilometer, namun saat ini mulai kembali meningkat menjadi 3,5 kilometer," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha di Padang, Senin.
Menurutnya terdapat peningkatan titik api di Sumatera berdasarkan data terakhir dari LAPAN yang mencapai 824 titik, dan delapan di antaranya terdapat di Sumbar.
"Kalau di daerah lebih pendek lagi jarak pandang, Bukittinggi hanya 500 meter," kata dia.
"Karena kualitas udara yang semakin memburuk, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan masker apabila berada di luar ruangan menghindari infeksi saluran pernafasan, ujarnya.
Akan tetapi kendati jarak pandang cukup pendek aktivitas penerbangan masih berjalan normal dan belum ada pembatalan penerbangan.
"Sejauh ini semua masih normal, penerbangan akan terganggu kalau jarak pandang hanya 800 meter hingga satu kilometer," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra saat dikonfirmasi.
Menurutnya jika memang jarak pandang tidak memadai maka ada beberapa solusi yang bisa dilakukan mulai dari menunda penerbangan, mengalihkan pendaratan hingga pembatalan.
Sementara salah seorang warga Padang Reni mengeluhkan pekatnya kabut asap pada Senin pagi dibanding hari biasa.
Matahari sampai berwarna kemerahan, aroma asap cukup kuat, kata dia.
Ia berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah agar pelajar tidak terpapar kabut asap yang bisa berdampak pada kesehatan. (*)
Berita Terkait
Upaya peningkatan produksi ikan nila nasional
Senin, 6 Mei 2024 13:16 Wib
Nilai ekspor batu bara Jambi anjlok
Senin, 6 Mei 2024 13:13 Wib
Peluncuran pendidikan dokter spesialis berbasis RS Pendidikan
Senin, 6 Mei 2024 13:03 Wib
Pendangkalan pelabuhan Muaro Anai
Senin, 6 Mei 2024 13:00 Wib
Basarnas Padang selamatkan tujuh pemancing usai diterjang badai
Senin, 6 Mei 2024 5:19 Wib
Hendri Septa Datuk Alam Batuah Resmi Jadi Panghulu Kaum Suku Caniago Sumagek
Sabtu, 4 Mei 2024 21:04 Wib
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ekos Albar Berpamitan ke Rekan Sejawat di Raker APEKSI
Sabtu, 4 Mei 2024 11:16 Wib
Imigrasi Kelas I TPI Padang gelar Operasi Jagratara di Solok Selatan
Sabtu, 4 Mei 2024 11:14 Wib