PT KAI Divre Sumbar sosialisasikan keselamatan di perlintasan sebidang sekitar Padang Pariaman

id Pt kai

PT KAI Divre Sumbar sosialisasikan keselamatan di perlintasan sebidang sekitar Padang Pariaman

Kepala Divre PT. KAI Sumbar, Insan Kesuma saat menempelkan stiker sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang di Padang. (ANTARA/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - PT KAI Divre Sumatera Barat bersama pihak kepolisian dan organisasi pecinta kereta api menggelar sosialisasi keselamatan berkendara di perlintasan sebidang di sekitar Padang Pariaman.

"Sosialisasi ini kita lakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi bahaya di perlintasan sebidang agar tidak terjadi demperan terhadap kereta api," kata Kepala Divre PT. KAI Sumbar, Insan Kesuma di Padang, Rabu.

Menurutnya pengendara yang tidak mengindahkan rambu-rambu di perlintasan bisa mengakibatkan kecelakaan fatal yang mengakibatkan kematian.

Tidak hanya membahayakan jiwa pengendara, tetapi juga berpotensi membahayakan penumpang kereta api.

"Kita berharap jangan ada ya. Makanya sosialisasi ini kita perkuat," katanya.

Yang menjadi persoalan itu menurut dia adalah perlintasan sebidang yang dibuat secara ilegal oleh masyarakat di sekitar perumahan, karena itu sudah pasti tidak ada penjaganya.

"Itu kita larang dan secara bertahap perlintasan ilegal itu akan kita tutup," ujarnya.

Sosialisasi itu dilakukan dengan membentangkan spanduk imbauan berhati-hati di perlintasan sebidang di Duku, Padang Pariaman. Kendaraan yang berhenti sambil menunggu kereta lewat ditempel dengan stiker tentang keselamatan.

Sementara itu Ketua Komunitas Pencinta Kereta Api Drive 2 Sumatera Barat, Anggi menyebut selain memberikan sosialisasi keselamatan di perlintasan, mereka juga aktif untuk mendatangi masyarakat dalam program sosialisasi itu.

"Kita membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati di perlintasan kereta api," kata dia.

Data PT KAI Sumbar saat ini tercatat ada 325 titik perlintasan sebidang di provinsi itu. Dari jumlah itu hanya 22 yang merupakan perlintasan resmi dan memiliki penjaga.

Ada 25 lagi perlintasan tidak resmi tetapi memiliki plang, juga tidak punya penjaga. Dan 278 titik benar-benar merupakan perlintasan liar tanpa plang dan tanpa penjaga. (*)