Saham-saham Wall Street ditutup bervariasi di tengah kemunduran saham teknologi

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq,dunia terkini,Wall Street terkini

Saham-saham Wall Street ditutup bervariasi di tengah kemunduran saham teknologi

Ilustrasi - Suasana lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. (Reuters)

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan tiga indeks utama mencatat sedikit perubahan karena pasar ditarik kembali oleh penurunan harga saham sektor saham teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 73,92 poin atau 0,28 persen, menjadi berakhir di 26.909,43 poin. Indeks S&P 500 naik tipis 0,96 poin atau 0,03 persen, menjadi ditutup di 2.979,39 poin. Indeks Komposit Nasdaq sedikit melemah 3,28 poin atau 0,04 persen, menjadi berakhir di 8.084,16 poin.

Mayoritas dari 30 saham-saham unggulan atau blue-chips di Dow membukukan keuntungan tipis di sekitar penutupan pasar, dengan saham Apple naik 1,18 persen, menghapus kerugian pagi harinya.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sekitar bel penutupan, dengan sektor energi bertambah hampir 1,3 persen, memimpin kenaikan. Namun sektor teknologi informasi turun hampir 0,5 persen, berada di antara yang terburuk.

Sebagian besar saham FAANG yang diamati dengan cermat, atau lima saham teknologi paling populer dan berkinerja terbaik di pasar, yaitu Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google Alphabet, mencatat kerugian selama sesi pagi, dengan saham Netflix jatuh 2,16 persen.

Saham Ctrip.com International merosot 2,68 persen, setelah raksasa jasa perjalanan China itu melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal kedua. Namun, pendapatan kuartalannya sedikit lebih rendah dari perkiraan pasar.

Di bidang ekonomi, jumlah lowongan kerja sedikit berubah di 7,2 juta pada hari kerja terakhir Juli, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Selasa (10/9/2019). Tingkat lowongan pekerjaan adalah 4,5 persen.

Selama sebulan, jumlah perekrutan pegawai naik menjadi enam juta dan pemutusan hubungan kerja meningkat menjadi 5,8 juta. (*)