Arosuka, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat mewisuda 764 siswa tahfidz (penghapal) Quran dalam rangka mewujudkan Kabupaten Tahfidz yang mencetak generasi penghapal Al Quran.
"Sebanyak 764 orang Tahfidz Quran yang diwisuda, secara keselurahan berjumlah 1.123 orang, namun hanya 764 orang yang lulus seleksi, terdiri dari siswa SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi," kata Bupati Solok Gusmal di Koto Baru saat menghadiri wisuda Tahfidz Quran se-Kabupaten Solok, Selasa.
Gusmal menyebutkan untuk membangun masyarakat yang religi dan agamis dimulai dengan menggerakkan program Tahfidz pada semua sekolah dengan memberdayakan Guru Pendidikan Agama Islam dari Kementerian Agama setempat.
Program Tahfidz ini merupakan salah satu alternatif dan solusi penjagaan generasi muda agar lebih produktif dan bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain, apalagi melihat perkembangan zaman yang terus berubah dengan sangat dinamis.
"Untuk itu mari dukung program ini, agar kelak anak-anak berakhlak mulia, dadanya beirisi iman dan kepalanya berisi Al Quran," katanya.
Orang tua diharapkan menjaga dan membantu meningkatkan hapalan anak-anaknya. Bila hafalannya 30 juz hendaknya meningkatkan kemampuan bacaan sampai pemahaman makna dan isinya, sebutnya.
Ia mengatakan melalui pendidikan agama Islam merupakan tonggak dalam pembentukan karakter sehingga dapat menjadi perisai dari kencangnya arus modernisasi dan kebaratan yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan adat istiadat Minangkabau.
Apalagi pada saat ini, mengajak anak belajar membaca Iqra dan Al-Quran bukanlah pekerjaan mudah bagi para guru maupun orang tua. Karena kemajuan teknologi bisa menjadi tantangan terbesar dalam memperkenalkan kitab umat Islam tersebut.
Gusmal mengharapkan pelatihan guru Madrasah Darul Al Quran (MDA) harus dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu tenaga pengajar mengaji.
Selain itu, generasi muda diharapkan dapat memenuhi masjid setiap program Magrib Mengaji dan Subuh Berjamaah.
"Saya masih jarang melihat anak-anak kita datang ke masjid pada Subuh dan Magrib, program ini harus segera kita maksimalkan, untuk itu guru mengaji harus menjadi ujung tombak dalam merealisasikan program tersebut," sebutnya.
Pemerintah setempat juga melaksanakan program Sekolah Umum Berbasis Pesantren (SUBP) yang diharapkan mulai menampakkan hasil. SUBP adalah sekolah yang mengimplementasikan keterpaduan antara konsep pendidikan nasional dengan nilai-nilai ajaran Agama Islam dalam bentuk Pesantren.
Konsep operasional SUBP merupakan akumulasi dari proses pembudayaan, pewarisan dan pengembangan ajaran agama Islam, budaya dan peradaban Islam dari generasi ke generasi.
Contoh kegiatan yang menjadi prioritas tentunya bagaimana agar siswa bisa menghafal Al Quran. Kemudian menerapkan puasa Senin-Kamis, sholat Zhuhur berjamaah dan mengaji.
Penerapan puasa Senin-Kamis dan Zhuhur berjamaah tersebut adalah untuk memperkuat sisi religius siswa dan mengaitkan dengan unsur kedisiplinan. (*)
Berita Terkait
Kemenag Kota Solok beri dukungan pelaksanaan akreditasi Paud/SM 2024
Rabu, 8 Mei 2024 20:19 Wib
Dinkes Solok evaluasi program intervensi spesifik tangani stunting
Rabu, 8 Mei 2024 17:36 Wib
DLH Solok sarankan ASN bawa tumbler kurangi penggunaan sampah plastik
Rabu, 8 Mei 2024 17:08 Wib
Solok Selatan terima opini WTP delapan kali dari BPK
Rabu, 8 Mei 2024 17:06 Wib
Wali Kota Solok ajak pemuda bersatu dan bersinergi membangun kota
Rabu, 8 Mei 2024 16:16 Wib
Bebaskan Jalan Padang-Solok dari Longsoran, Semen Padang Turunkan TRC
Rabu, 8 Mei 2024 5:10 Wib
Pemerintah Kota Solok raih opini WTP delapan kali berturut-turut
Selasa, 7 Mei 2024 20:27 Wib
Pemprov Sumbar cari solusi untuk jalan tembus Pesisir Selatan-Solok
Senin, 6 Mei 2024 19:25 Wib