Jakarta, (ANTARA) - FIFA pada Jumat waktu setempat melarang seumur hidup mantan pejabat Federasi Sepak Bola Nigeria Samson Siasia setelah panel etik FIFA menyatakan dia bersalah karena menerima suap untuk pengaturan hasil pertandingan.
Komisi etik independen FIFA menyatakan penyelidikan kasus Siasia adalah pengembangan dari investigasi terhadap Wilson Raj Perumal yang mengaku mengatur hasil pertandingan-pertandingan internasional.
Penyelidikan yang sudah dimulai sejak Februari itu menyimpulkan Siasia bersalah karena menerima suap dalam kaitannya dengan manipulasi pertandingan sehingga melanggar Kode Etik FIFA, kata komisi etik FIFA itu seperti dikutip AFP.
Selain dilarang seumur hidup berurusan dengan sepak bola, Siasia juga dijatuhi denda 50 ribu franc Swiss.
Mantan striker itu juga menangani timnas Nigeria. FIFA tidak merinci lebih jauh bentuk kaitan Siasia dengan Perumal, warga negara Singapura yang ditangkap dan dipenjarakan di Finlandia pada 2011 atas skandal pengaturan hasil pertandingan di negara itu.
Perumal kemudian menjadi kolaborator para penyidik pengaturan hasil pertandingan. (*)
Berita Terkait
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 9:02 Wib
Xavi dikabarkan berubah pikiran dan akan bertahan di Barcelona
Kamis, 25 April 2024 5:36 Wib
Presiden Jokowi: Kerja keras hebat ditunjukkan Tim Garuda Muda
Senin, 22 April 2024 11:04 Wib
Peluang Napoli lolos UCL menipis setelah kalah 0-1 di kandang Empoli
Minggu, 21 April 2024 5:24 Wib
Bayern Muenchen menang telak 5-1 saat bertandang ke Union Berlin
Minggu, 21 April 2024 5:24 Wib
AS Roma lolos ke semifinal setelah menang agregat 3-1 lawan AC Milan
Jumat, 19 April 2024 9:30 Wib
Atalanta ke semifinal usai singkirkan Liverpool dengan agregat 3-1
Jumat, 19 April 2024 5:01 Wib
Empat tim yang melaju ke semifinal Liga Champions
Kamis, 18 April 2024 10:23 Wib