Tenaga kerja asal Sumbar bisa magang pada 60 Jenis pekerjaan di Jepang

id Magang di jepang,Sumbar,Tenaga Kerja Sumbar

Tenaga kerja asal Sumbar bisa magang pada 60 Jenis pekerjaan di Jepang

Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar, Wilson. (ANTARA SUMBAR/ Ist)

Padang (ANTARA) - Tenaga kerja dari Sumatera Barat bisa memilih sekitar 60 bidang pekerjaan sesuai keahliannya dalam program magang kerja ke Jepang selama tiga tahun.

"Bidang pekerjaan itu mulai dari pertanian, teknik, mesin, hingga konstruksi," kata Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumbar, Wilson di Padang, Rabu.

Menurutnya, bidang pekerjaan yang bisa diambil itu diinformasikan kepada calon peserta magang sejak awal mendaftar. Informasi itu juga disediakan dalam bentuk leaflet yang dicetak dan disebarkan.

Wilson mengatakan program pemagangan ke Jepang ini merupakan kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja dan IM Japan. Peserta yang akan mengikuti program pemagangan iitu mesti lalui berapa rangkaian tahapan tes yang ketat karena di Jepang sangat disiplin untuk urusan kerja.

"Untuk rangkaian tes yang akan dilakukan peserta pemagangan ke Jepang ini ada tujuh tahapan, diantaranya pemeriksaan administrasi awal, tes matematika dasar, cek fisik, ketahanan fisik, wawancara, kesehatan dan bahasa Jepang. Jika rangkaian tes ini mampu dilalui peserta akan dilakukan pengurusan pasport dan dilanjutkan pelatihan pemberangkatan tahap provinsi dan pusat," katanya.

Ia menyarankan agar calon peserta bisa lulus dalam tes tersebut, perlunya mengikuti pelatihan terlebih dahulu di beberapa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).

"Kita menargetkan sebanyak mungkin dari Sumbar untuk ikut pemagangan ke Jepang, tetapi yang dapat lulus seleksi tidak banyak karena tahapan seleksi yang ketat," ujarnya.

Untuk angkatan tahun 2018 gelombang pertama, Disnakertrans mengirimkan 54 orang. Kemudian untuk gelombang kedua tengah mengikuti pelatihan pra pemberangkatan provinsi sebanyak 34 orang. Lalu, 30 orang lagi akan masuk pelatihan pra pemberangkatan provinsi, jadi totalnya sisa ada 64 orang untuk berangkat ke Jepang. Sedangkan untuk tahun 2019 masih sisa 43 orang. Dan, tengah menunggu tes kesehatan.