Kejari Tanah Datar musnahkan barang bukti narkotika yang diungkap kepolisian

id pemusnahan BB narkotika

Kejari Tanah Datar musnahkan barang bukti narkotika yang diungkap kepolisian

Pemusnahan barang bukti narkotika oleh Forkopimda Kabupaten Tanah Datar di halaman Kantor Kejaksaan Negeri setempat, Rabu (19/6). (Antara Sumbar/Etri Saputra)

Batusangkar, (ANTARA) - Kejaksaan Negeri Tanah Datar, Sumatera Barat melakukan pemusnahan barang bukti narkotika yang berhasil diungkap pihak kepolisian setempat periode 2018 dan 2019 dengan cara membakarnya di halaman kantor Kejaksaan setempat.

Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Datar M. Fitria di Batusangkar, Rabu, mengatakan pemusnahan barang bukti narkotika itu sebanyak 368,95 gram narkotika jenis sabu-sabu, dan 396,53 gram jenis ganja kering, serta barang bukti lain berupa telepon genggam, timbangan, serta beberapa lembar ijazah palsu..

Pemusnahan barang bukti ini disaksikan langsung Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, Kapolres Padang Panjang, dan juga dihadiri Kajari Kota Sawahlunto.

Ia menjelaskan selama periode Januari 2018 hingga Juni 2019 Kejari Tanah Datar telah menangani 100 perkara kasus narkotika, yakni lima perkara dari Polda Sumbar, lima perkara dari BNN Provinsi, dan 90 perkara dari Polres Tanah Datar.

Untuk meminimalkan peredaran narkoba di daerah itu, ia mengajak semua elemen masyarakat bersatu untuk melawannya, termasuk melawan berbagai penyakit masyarakat dengan meningkatkan sinergitas antarlembaga dan masyarakat.

Kejari sendiri lanjut dia, telah melakukan penyuluhan ke semua kalangan, ke sekolah, pasar dan memberikan penyuluhan tentang perlindungan hukum dan bahaya narkotika.

Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi mengatakan masih banyaknya kasus narkoba di Tanah Datar akan membahayakan masyarakat, dan perlu menjadi perhatian bersama dalam menanganinya.

Perlu sebuah grup diskusi melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Kominfo dan lainnya untuk membahas bagaimana cara membentengi remaja dari bahaya narkoba.

"Ini perlu segera dicarikan jalan keluarnya, bila perlu dana maka anggarannya bisa masuk ke dalam APBD," ujarnya. (*)