Imbas harga tiket, jumlah pemudik Lebaran di BIM anjlok

id bandara minangkabau,arus penumpang pesawat,lebaran 2019,tiket pesawat mahal,mudik lebaran

Imbas harga tiket, jumlah pemudik Lebaran di BIM anjlok

Suasana area check ini di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman saat arus mudik Lebaran 2019 (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang Pariaman, (ANTARA) - PT Angkasa Pura II mencatat arus mudik dan balik di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, pada Idul Fitri 1440 Hijriah mengalami penurunan sebesar 33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2018.

"Penurunan ini cukup signifikan. Pada tahun lalu jumlah penumpang per hari tertinggi bisa mencapai 17.000 orang sekarang paling banyak hanya 13.000 penumpang," kata General Manajer PT Angkasa Pura (API) II Bandara Internasional Minangkabau Dwi Ananda Wicaksana di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Jumat.

Ia menyebutkan total penumpang yang tiba di Bandara Minangkabau pada H-7 hingga H+7 atau 29 Mei hingga 13 Juni 2019 mencapai 88.899 orang diangkut 609 pesawat. Sedangkan pada 2018 jumlah penumpang yang tiba mencapai 131.031 orang diangkut 742 penerbangan.

"Puncak arus mudik terjadi pada H-4 dengan jumlah kedatangan 7.389 orang," kata Dwi Ananda Wicaksana.

Sebaliknya total penumpang yang diberangkatkan dari Bandara Minangkabau sepanjang H-7 hingga H+7 berjumlah 66.918 orang menggunakan 607 penerbangan. Sementara pada 2018 jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai 101.320 ribu orang dengan 741 penerbangan.

Tidak hanya itu, kata dia, untuk penerbangan tambahan juga terbilang sedikit karena hanya ada delapan pesawat atau 16 penerbangan.

Dwi Ananda mengatakan sejak Januari penerbangan reguler banyak yang dibatalkan di Bandara Minangkabau dan pada musim mudik semuanya terbang dengan kapasitas cukup penuh.

Beberapa maskapai, lanjutnya, juga ada yang memilih menggunakan pesawat berbadan besar ketimbang menambah jadwal penerbangan.

Akan tetapi ia berharap arus mudik masih terus terjadi di Bandara Minangkabau minimal hingga tiga pekan ke depan. Ia mengatakan Sumatera Barat cukup spesial. Kalau Lebaran, kata dia, arus mudik terjadi hingga sebulan, belajar dari pengalaman tahun lalu. "Kami berharap ini terus bertahan," kata Dwi Ananda.

Apalagi, menurut dia, harga tiket pesawat mulai turun sehingga bisa menutupi sepi penumpang di Bandara Minangkabau sejak awal tahun.