Dinsos Padang Pariaman bantu logistik dan perlengkapan dapur korban kebakaran

id bantu korban kebakaran

Dinsos Padang Pariaman bantu logistik dan perlengkapan dapur korban kebakaran

Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Padang Pariaman Doni Efriadi (kiri) menyerahkan bantuan logistik kepada Pimpinan Pondok Pesantren tersebut Tuangku Marajo di Sungai Geringging, Rabu (29/5). (Antara Sumbar/istimewa)

Parit Malintang, (ANTARA) - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat menyerahkan bantuan kepada korban kebakaran di Pondok Pesantren Madrasah Miftahul Istiqamah Kecamatan Sungai Geringging yang terbakar pada Sabtu (25/5).

"Bantuan yang kami berikan berupa logistik dan perlengkapan dapur," kata Kepala DSP3A Padang Pariaman Hendra Aswara di Parit Malintang, Rabu.

Ia menyebutkan bantuan tersebut yaitu di antaranya beras, kain sarung, kain batik, handuk besar, matras, selimut, mie instan, paket lauk pauk, biscuit, panci serbaguna, peci, dan pakaian.

Ia menyampaikan semua bantuan tersebut dibutuhkan oleh korban karena hangus terbakar pada malam Sabtu dan menimbulkan kerugian lebih kurang Rp400 juta.

"Alhamdulillah, kami juga dapat bantuan dari donator berupa pakaian layak pakai dari ASN Padang Pariaman dan masyarakat yang telah kami serahkan kepada korban," katanya.

Ia menyampaikan bantuan tersebut sebagai bentuk nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kepada masyarakat yang terkena musibah.

Ia berharap mohon uluran tangan donatur dan perantau untuk membantu guna meringankan beban korban.

Ia mengimbau warga di daerah itu untuk selalu menggunakan kabel listrik yang berkualitas dan berhati-hati ketika memasak karena kebakaran banyak terjadi disebabkan oleh arus pendek listrik dan kompor yang belum dimatikan.

"Pastikan kompor dan peralatan elektronik dimatikan saat meninggalkan rumah,” ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren tersebut Tuangku Marajo beryukur karena mendapatkan bantuan pemerintah daerah.

"Bantuan tersebut dibutuhkan santri karena semua barang milik mereka telah dilalap api," tambahnya. (*)