Lubuksikaping (ANTARA) - Kabupaten Pasaman kini boleh dibilang, sudah memiliki produk unggulan bernama batik Sisiak Ikan Equator, bahkan produk kerajinan ini tidak lama lagi akan digadang menjadi ikon baru bagi daerah berpenduduk 315 ribu jiwa lebih itu.
Meski batik asli Pasaman ini masih relatif baru dan belum setenar produk-produk batik dari tanah Jawa, namun Batik Sisiak Ikan Equator ini siap bersaing untuk mendapatkan pasarnya dan hati para pecinta batik itu tersendiri.
"Yah, betul. Untuk kali pertama Batik buatan Pasaman ini sudah kita perkenalkan pada ajang Inacraft 2019 kemarin di JCC Senayan, Jakarta, 24-28 April 2019," ujar Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuksikaping, Kabupaten Pasaman, Haryadi saat memulai perbincangan dengan Antara Sumbar, Selasa di kantornya.
Menurut Haryadi, penampilan produk batik khas daerah itu di ajang Inacraft tersebut menjadi momentum pengenalan ke khalayak ramai.
Terutama kepada para perantau Pasaman agar mengetahui bahwa sudah ada Batik khas dari Pasaman.
"Batik Sisiak Ikan Equator, adalah karya siswa pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) Lubuksikaping," tuturnya.
Haryadi berharap Batik ini menjadi produk andalan Kabupaten Pasaman dimasa mendatang. Siswa yang sudah dilatih di BLK ke depan, juga diharapkan dapat memproduksi batik khas Pasaman itu sebanyak banyaknya.
"Awalnya kita sempat ragu untuk melaksanakan pelatihan membatik ini di Pasaman. Tapi, Alhamdulillah hasil produk karya siswa ini bisa di pamerkan, tidak terbayang sebelumnya," Sebut Haryadi.
Batik Sisiak Ikan Equator ini, dikemas dengan berbagai jenis warna batik. Ini merupakan produk batik hasil ngetrok, canting dan tulis serta lukis. Sementara pewarnaannya dilakukan melalui pengeliran celup, colet dan lukis.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada Dekranasda Pasaman dan semua pihak terkait, karena hasil karya siswa BLK dibawa ke pameran Inacraft untuk diperkenalkan," ujar Haryadi.
Ucapan terimakasih juga ia sampaikan kepada Kepala BLK Padang perwakilan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) RI di Sumatera Barat yang telah memberikan program pelatihan membatik ini di BLK Lubuksikaping.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perdaginnaker) Kabupaten Pasaman, Edison mengatakan, keikutsertaan Pasaman dalam ajang Inacraft sebagai upaya strategi promosi produk-produk lokal daerah, sehingga lebih dikenal publik dan bisa go internasional.
"Kita berharap, batik sisiak ikan sebagai ciri khas karya putra putri Pasaman, dapat menjadi daya tarik dan ramai dikunjungi oleh pembeli dari dalam maupun luar negeri," ucapnya.
Ia juga bersyukur, lewat BLK Lubuksikaping, Pasaman, kini, sudah memiliki Batik khas daerah. BLK, kata dia, harus terus menerus membuat terobosan-terobosan dimasa mendatang sehingga batik Pasaman itu cepat dikenal pasar.
Berita Terkait
Motif batik buatan narapidana Lapas Suliki peroleh hak cipta
Kamis, 28 Maret 2024 4:00 Wib
Batik Air bebas tugaskan pilot yang tertidur 28 menit saat penerbangan
Minggu, 10 Maret 2024 9:08 Wib
Asal-usul Batik Durian, wastra khas Lubuklinggau yang mendunia
Senin, 16 Oktober 2023 9:27 Wib
Hari Batik Nasional, Direksi PLN tampilkan perpaduan busana batik Solo dan Yogyakarta di Istana
Selasa, 3 Oktober 2023 20:58 Wib
GBK dipenuhi batik gara-gara SMTOWN LIVE 2023 JAKARTA
Sabtu, 23 September 2023 17:18 Wib
Filolog Unand kembangkan iluminasi naskah kuno jadi motif batik
Sabtu, 23 September 2023 15:31 Wib
Peduli PKK, Legislator Bukittinggi bagikan seragam batik dan kerancang
Sabtu, 12 Agustus 2023 17:10 Wib
Kolaborasi dari tiga SMK di Kota Padang hasilkan Batik Braja
Jumat, 7 Juli 2023 15:41 Wib