Padang Panjang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan Batik Birru ke-14 Tahun 2025 yang digelar oleh SMAN 1 Padang Panjang.
Menurutnya, kegiatan tersebut bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter, kreativitas, serta kolaborasi antarpelajar dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
“Ini merupakan kegiatan yang luar biasa sekali. Ini bukan hanya menjadi ajang perlombaan, tapi juga wadah pembentukan karakter dan kolaborasi antarpelajar. Anak-anak hebat seperti ini tentu lahir dari guru-guru yang hebat pula,” ungkap Buya Mahyeldi saat menghadiri pembukaan kegiatan Batik Birru ke-14, Sabtu (18/10).
Gubernur Mahyeldi, menegaskan kegiatan seperti Batik Birru, memiliki nilai strategis dalam membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan memiliki semangat kerja sama. Ia menilai, kegiatan ini turut memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dengan pemerintah daerah dalam upaya mencetak generasi unggul dan berdaya saing.
Gubernur juga menyampaikan kekagumannya terhadap antusiasme ribuan pelajar yang ikut serta dalam berbagai cabang lomba. Menurutnya, semangat dan energi positif yang ditunjukkan oleh para peserta mencerminkan semangat juang yang tinggi untuk terus maju dan berkembang.
Tahun ini, Batik Birru ke-14 mengusung tema “Crystaline Reverie”, yang menggambarkan semangat kejernihan pikiran dan mimpi kreatif generasi muda. Tema tersebut dinilai selaras dengan semangat pendidikan karakter dan inovasi yang menjadi fokus utama dunia pendidikan di era modern.
Kegiatan ini diikuti oleh 4.200 peserta dari berbagai sekolah di Sumatera Barat. Mereka berkompetisi dalam berbagai bidang akademik maupun non-akademik selama dua hari, yakni 18–19 Oktober 2025. Sementara itu, cabang olahraga Birru Cup telah lebih dahulu dilaksanakan pada 20–28 September 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Padang Panjang, Allex Saputra, yang turut mendampingi Gubernur, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap pelaksanaan Batik Birru. Ia menilai kegiatan tersebut telah menjadi ikon kebanggaan bagi dunia pendidikan di Padang Panjang.
“Kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri, semangat berkompetisi, serta memperkuat solidaritas di kalangan pelajar. Batik Birru sudah menjadi ikon pendidikan kreatif di Padang Panjang,” ujar Allex Saputra.
Menurut dia, kegiatan semacam Batik Birru tidak hanya berfokus pada kompetisi, tetapi juga memberikan ruang bagi siswa untuk berekspresi, mengembangkan potensi diri, dan menumbuhkan nilai-nilai kebersamaan di tengah keragaman.
Allex menambahkan, Pemko Padang Panjang akan terus mendukung kegiatan positif seperti ini karena terbukti mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang inspiratif dan berorientasi pada penguatan karakter siswa.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Padang Panjang, Budi Hermawan, menjelaskan bahwa Batik Birru tahun ini menghadirkan berbagai cabang perlombaan yang mencakup bidang akademik, seni, keagamaan, serta olahraga.
“Rangkaian lomba terdiri dari Birru Olympiad, Birru Scout, Birru Linguistic, Birru Art, Romansa Birru, serta Birru Cup. Masing-masing dirancang untuk menyalurkan minat dan bakat siswa di bidangnya,” jelas Budi Hermawan.
Pada Birru Olympiad, peserta berkompetisi dalam bidang Matematika, PAI, IPS, Bahasa Inggris, Fisika, dan Biologi tingkat SLTP. Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul bibit-bibit unggul yang berpotensi menjadi generasi penerus di bidang sains dan teknologi.
Kemudian, Birru Scout menampilkan lomba PBB bertongkat dan pioneering yang melatih disiplin, kerja sama tim, serta kepemimpinan di kalangan pelajar. Kegiatan ini menjadi wadah penting dalam menanamkan nilai-nilai kepramukaan yang tangguh dan bertanggung jawab.
Adapun Birru Linguistic melombakan cipta cerpen, puisi, speech, dan story telling. Kegiatan ini menjadi sarana bagi siswa untuk mengasah kemampuan berbahasa dan mengungkapkan gagasan secara kreatif.
Sementara itu, Birru Art menghadirkan beragam cabang kesenian seperti musik tradisi, solo song, dan tari kreasi. Ajang ini menjadi tempat bagi pelajar untuk menampilkan bakat seni sekaligus melestarikan kebudayaan daerah.
Yang juga tidak kalah menarik, Romansa Birru berisi lomba-lomba bernuansa religius seperti MTQ, pidato, tahfidz, lagu Islami, hingga karya poster bertema moral dan keislaman. Melalui kegiatan ini, peserta diajak menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan kecerdasan spiritual.
Sementara itu, Birru Cup mempertandingkan cabang olahraga bola voli, basket, dan karate untuk tingkat SLTP dan SLTA. Kompetisi ini menjadi ajang pembentukan semangat sportivitas, kerja sama, dan ketangguhan fisik siswa.
Budi Hermawan berharap, kegiatan Batik Birru dapat terus berkembang dari tahun ke tahun, menjadi ruang bagi pelajar untuk berkreasi, berinovasi, serta memperkuat semangat kebersamaan. Bukan sekadar festival, tapi sebuah gerakan pendidikan dalam menumbuhkan generasi yang berkarakter, kreatif, dan berakhlak mulia. Semangat yang terus dijaga di SMAN 1 Padang Panjang.
