Mentawai (ANTARA) - Sebagai tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Pemda Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang).
Musrenbang tingkat kabupaten berlangsung dibuka resmi Bupati Kebupaten Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet di Aula Bappeda Mentawai, Kilometer 4, Tuapeijat, Sipora Utara, Selasa.
Musrembang dihadiri dari berbagai instansi pemerintah dan non pemerintah, diantaranya, tokoh agama, pemuda, pimpinan bank, LSM, Ormas, Partai Politik, organisasai keagamaan.
Pembukaan Musrembang hari ini beberapa program yang masih menjadi prioriotas Pemda Mentawai pada 2020 adalah infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, pengembangan destinasi wisata dan desa wisata.
Selain itu, pengembangan kewirausahaan, penataan dan pembangunan kawasan perumahan dan pemukiman, pembangunan sentra pertanian, perikanan, dan peternakan, reformasi birokrasi.
Tema RKPD kali yakni pembangunan pariwisata Mentawai menuju kelas dunia untuk, mencapai pariwisata kelas dunia harus ada peningkatan sumber daya manusia, peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi, peningkatan konektivitas wilayah dan kualitas lingkungan.
Berikut penjabaran prioritas pembangunan Mentawai pada 2020. Untuk pembangunan pendidikan akan mewujudkan pendidikan inklusif, dan yang merata dengan memastikan akses dan pendidikan yang merata di Kabupaten Kepulauan Mentawai, kemudian dukungan beasiswa pendidikan, dan persiapan pendirian akademi maritime.
Kemudian pada kesehatan akan dimulai dari kesehatan keluarga seperti penanggulangan stanting, Imunisasi, PHBS, kemudian penanggulangan gizi buruk.
Lalu kesehatan lingkungan dengan pengawasan kualitas air dan pembinaan lingkungan sehat. Kemudian pengendalian penyakit dengan pencegahan dan penanggulangan TBC pencegahan dan penanganan penyakit menular.
Kemudian terkait dengan pengembangan destinasi wisata dan desa wisata yang menjadi prioritas pembangunan pada 2020 adalah pembangunan desa wisata, Mapaddegat, Muntei, Madobag dan Katiet.
Kemudian fasilitasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kemudian penataan kelembagaan pariwisata dengan target kunjungan wisata mancanegara sebanyak 40 ribu dan domestik 1 juta pengunjung.
Sementara untuk pembangunan sentra pertanian, perikanan, dan peternakan pada 2020 Pemda Mentawai akan membangun kawasan pertumbungan ekonomi masyarakat berbasis agrobisnis dengan pembangunan kawasan pertanian terpadu.
Kawasan pangan di Saibi, Sotboyak, Saureinu, Sagitci, Nemnemlelu, Saumanganyak, Makalo, dan Malakopa, kemudian kawasan holtikultura, kemudian kawasan pertanian jagung di Pagai Utara dan Pagai Selatan.
Pembangunan Sentra Perikanan Terpadu dengan melakukan pengadaan alat tangkap ikan, pengembangan budidaya ikan dan kepiting di Katurei, pengembangan budidaya lele di Sipora Utara.
Program prioritas pada pengembangan industri dan kewirausahaan yakni pengembangan industri sagu yang ada di desa Muntei, Siberut Selatan, industri kelapa di Taraet, industri bambu di Madobag, penciptaan dan pembinaan kewirausahaan sebanyak 100 orang.
Kemudian untuk pembangunan infrastruktur daerah seperti pembangunan jalan trans Mentawai pada 2020 ditargetkan sepanjang 30 kilometer, percepatan pembangunan infrastruktur di perdesaan sepanjang 60 kilometer.
Perencanaan pelabuhan Marina, pengadaan kapal antar pulau, pembangunan jaringan irigasi sepanjang 6,5 kilometer, persiapan pembangunan bandara, pembangunan talud sepanjang 1,6 kilometer, perawatan dan pemeliharaan pada 10 pelabuhan di Mentawai.
Lalu penataan dan pembangunan kawasan perumahan dan pemukiman pada 2020 akan ada pembangunan air bersih di Tuapeijat, Sikabaluan dan Muara Siberut, dan pembangunan air bersihg berbasis masyarakat, (Pamsimas) di 20m titik dengan cakupan 9.000 Kepala Keluarga.
Kemudian akan ada pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di Pasakiat Teileleu, Muntei, Madobag dengan cakupan 500 KK, pembangunan IPAL individu untuk 500 KK, pengadaan toilet umum, pembangunan TPA di Sipora Utara.
Pembangunan menuju TPA di Dusun Berkat, Sipora Utara, pembangunan 3 TPS, perencanaan pembangunan GOR, perencanaan pembangunan rumah layak huni 250 unit, rehab rumah tidak layak huni menjadi layak huni sebanyak 750 unit.Lalu pada reformasi birokrasi penerapan standar pelayanan minimum (SPM), penyusunan sistem monitoring dan evaluasi, peningkatan kapasitas penyuluh dan pendamping desa, penyuluh pertanian, penyuluh peternakan dan penyuluh KB.
Selanjutnya peningkatan dan penguatan kapasitas pemerintah desa, mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), penyusunan standar pengawasan internal pemerintah dan pengembangan E-Government.
Terkait dengan ketersediaan anggaran, Naslindo Sirait kesempatan pelaksanaan Musrembang mengatakan pembangunan juga selain pada infrastruktur juga perlu peningkatan pada pelayanan dasar pada bidang kesehatan dan pendidikan.
Untuk meningkatkan destinasi wisata kata Naslindo harus menjaga lingkungan. "Pariwisata boleh kita lakukan tetapi lingkungan itu harus terjaga dan budaya kita lestarikan, dan masyarakat juga harus diberdayakan, kemudian untuk 2020, pembangunan jalan trans Mentawai masih menjadi prioritas kita dan itu masih menjadi komitmen kita," katanya pada rehat siang Musrembang.