Padang, (Antaranews Sumbar) - Ribuan warga Padang, Sumatera Barat (Sumbar), antusias menyaksikan arak-arakan Festival Cap Go Meh 2019 yang dimulai di kawasan Jembatan Siti Nurbaya, daerah setempat.
"Ada banyak penampilan menarik yang bisa disaksikan di arak-arakan itu, salah satu yang menarik perhatian saya adalah barongsai dan sipasan," kata salah seorang warga Mulyadi (30), di Padang, Selasa.
Selain itu dentangan musik yang mengiringi arak-arakan juga turut memeriahkan kegiatan.
"Semoga kegiatan ini dijadikan kegiatan rutin tahunan," kata warga lainnya Heru Chandriko (27).
Dari Jembatan Siti Nurbaya, arak-arakan berjalan menuju jalan Nipah, lalu jalan Hos Cokroaminoto, jalan Niaga, dan berakhir di Kelenteng.
Tokoh masyarakat Tionghoa di Padang yaitu Albert Indra Lukman, mengsatakan Festival Cap Go Meh 2019 lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya.
Berbagai atraksi yang ditampilkan yaitu barongsai, aksi sepasan berupa iringan berkepala naga dan berbadan papan berkursi dan ditengahnya diduduki oleh puluhan anak kecil.
Kemudian, tradisi membawa kio, dan sejumlah aksi tari naga, wushu, pentas singa peking, pawai kuda api, dan lainnya.
Ia mengatakan Festival Cap Go Meh ini tidak hanya diikuti keturunan Tionghoa di Padang, tapi juga keturunan Tionghoa dari berbagai daerah di luar Sumatera Barat.
"Perayaan Cap Go Meh ini diharapkan menjadi bagian agenda pariwisata rutin Pemerintah Provinsi Sumbar, sebab ada banyak manfaatnya untuk mendorong kemajuan di bidang pariwisata," katanya.
Ia menyebutkan Cap Go Meh yang dilaksanakan pada peringatan Imlek 2570 tersebut juga memperlihatkan nilai-nilai kebhinekaan di Kota Padang.
Pantauan di lapangan, hingga pukul 19.30 WIB arak-arakan masih berjalan menuju tempat terakhir yaitu di Kelenteng.
Sementara Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan acara yang digelar keturunan Tionghoa di Padang menarik perhatian yang besar dari masyarakat, dan memiliki potensi di bidang pariwisata.
"Acara ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sumbar, jika bisa dijadikan kegiatan tahunan sehingga berdampak baik bagi pariwisata Sumbar," katanya.
Perkembangan pariwisata dinilai sebagai magnet dalam memajukan perekonomian daerah, sehingga kindahan alam budaya diprioritaskan untuk mendukung kemajuan pariwisata tersebut.
Ia menjelaskan budaya memegang peranan penting terbesar dalam pembangunan daerah, dan sudah diakomodir dalam RPJM Provinsi Sumatera Barat 2016-2021. (*)
Berita Terkait
Merajut spirit toleransi lewat atraksi Baronsai
Senin, 27 Maret 2023 10:07 Wib
Perayaan Cap Go Meh Di Singkawang
Senin, 6 Februari 2023 11:39 Wib
Festival Cap Go Meh 2023 satukan komunitas Tinghoa di Padang
Selasa, 17 Januari 2023 19:46 Wib
Persiapan Perayaan Cap Gomeh Secara Terbatas
Selasa, 15 Februari 2022 15:49 Wib
Perayaan Cap Go Meh Ditiadakan Di Jambi
Selasa, 15 Februari 2022 13:44 Wib
Perayaan Cap Go Meh di Padang dibatalkan untuk antisipasi Omicron
Senin, 24 Januari 2022 19:20 Wib
Industri Mie Lethek Yogyakarta
Jumat, 4 Juni 2021 17:56 Wib
Presiden DFB ajukan rencana batasan gaji di Liga Jerman
Rabu, 20 Mei 2020 5:44 Wib