Rampok Tega Gorok Korban Karena Ekonomi

id Rampok Tega Gorok Korban Karena Ekonomi

Pekanbaru, (ANTARA) - Pelaku perampokan di rumah mewah yang berlokadsi di Jalan Merpati, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatn Tenayanraya, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, tega menggorok korbannya dengan hanya alasan himpitan ekonomi. "Saya merampok dan menggorok korban karena memang benar-benar membutuhkan uang," kata Hendra (20), seorang dari dua pelaku perampokan yang berhasil di tangkap aparat Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru, Sabtu sore. Hendra dan seorang rekannya bernama Moris (17) merampok rumah mewah di Jalan Merpati pada Jumat (1/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Keduanya juga tega menggorok leher korbannya, Sri (50), seorang wanita yang merupakan pembantu keluarga pemilik rumah mewah itu. "Saya terpaksa melakukannya karena butuh uang untuk pulang kampung. Adik saya sangat membutuhkan uang untuk melanjutkan sekolahnya," kata Hendra. Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Arief Fajar Satria, dalam jumpa persnya mengatakan, kronologi penangkapan berawal saat petugas kepolisian mendapat laporan dari masyarakat sekitar mengenai percobaan pembunuhan pada Jum'at (2/3) pukul 09:00 WIB. "Pada pukul 09:00 WIB, kami mendapatkan laporkan tentang kejadian perampokan itu dan kemudian kami melakukan penyisiran serta berkoordinasi dengan Polres terdekat," katanya. Lalu pada hari yang sama, sekitar pukul 04:15 WIB, lanjut Arief, kedua pelaku ditangkap di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara, tepatnya di wilayah perbatasan antara Provinsi Riau dengan Sumatra Utara. Dia mengatakan, keduanya diringkus saat mengendarai mobil hasil curianya di wilayah Labuhanbatu. "Saat diamankan, kami juga mendapati beberapa barang bukti lainnya (selain mobil) seperti Handphone Samsung Galaxy Tab, dan tiga buah alat komunikasi lainnya," kata dia. Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Polres Pekanbaru, keduanya (Hendra, dan Moris) di jerat dengan pasal 365 ayat 3 dan pasal 338 junto pasal 53 dengan ancaman penjara diatas 10 tahun, demikian Arief. (*/sun)