Pemkab Pessel kembangkan beras merek dagang Rajo Pasisia

id padi,pessel

Pemkab Pessel kembangkan beras merek dagang Rajo Pasisia

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menanam padi serentak sistem legowo di areal Kelompok Tani Pematang Lesung, Nagari Tluk Kualo, Kecamatan Airpura. (Antara Sumbar/Didi Someldi Putra)

Painan, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat akan maksimal mengembangkan merek dagang beras Rajo Pasisia agar harga beras dari beberapa varietas padi setempat lebih bersaing.

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, minggu mengatakan peluncuran merek dagang beras Rajo Pasisia beberapa waktu lalu merupakan momentum mengenalkan beras dari berbagai varietas padi yang ada di Pesisir Selatan ke masyarakat luas.

Ia mengklaim, beras dari berbagai varietas padi yang ada di daerah setempat seperti Bawan, Si Sokan, Sarai Sarumpun, Anak Daro, dan lainnya tidak kalah nikmatnya disantap jika dibandingkan dengan beras dari daerah lain yang telah lebih dahulu populer.

Hanya saja katanya beras asal daerah setempat tidak kunjung populer karena tidak memiliki merek dagang hingga pengemasan yang menarik.

Sehingga beras yang diproduksi di daerah setempat dijual dengan harga pasar yang terkadang tidak menguntungkan petani.

Bahkan tidak menutup kemungkinan situasi itu telah dimanfaatkan oleh beberapa pedagang dengan melabeli beras asal daerah setempat dengan merek tertentu untuk meraup keuntungan berlipat.

"Kita tidak menyalahkan mereka hanya saja peluang ini belum teramati," ujarnya.

Menurutnya, dengan adanya pengemasan dan penetapan merek dagang maka harga beras akan lebih bersaing dan tentu saja situasi tersebut berdampak baik terhadap petani.

Saat ini lanjutnya, tugas yang mesti dilaksanakan ialah memastikan persediaan beras memadai hingga memastikan kualitasnya.

"Jika itu terlaksana pasar sangat terbuka, mulai dari masyarakat Pesisir Selatan berjumlah lebih dari 500 ribu jiwa hingga masyarakat dalam dan luar provinsi," katanya.

Pesisir selatan merupakan salah satu daerah lumbung padi di Sumatera Barat. Tahun ini di daerah setempat diproduksi 326 ribu ton gabah kering sementara target produksi hanya 290 ribu ton.