Hutan di Jambi cuma tinggal 18 persen

id KKI warsi,Hutan di Jambi,Kondisi hutan di jambi

Hutan di Jambi cuma tinggal 18 persen

Lokasi bekas pembalakan liar di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Merangin, Jambi, Selasa (2/10). Luas tutupan hutan lindung di sejumlah titik kawasan TNKS telah beralih akibat pembalakan liar dan alih fungsi lahan. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/kye/18.

Jambi, (Antaranews Sumbar) - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menyatakan hutan di Provinsi Jambi saat ini sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan karena adanya kekeliruan pengelolaan sumber daya alam di daerah tersebut.

"Hutan sebagai tonggak penting dalam keseimbangan ekosistem sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan," kata Direktur KKI Warsi, Rudisyaf di Jambi, Selasa.

Berdasarkan analisis citra satelit yang dilakukan Warsi menunjukkan tutupan kawasan hutan di Jambi hanya tinggal 920 ribu hektare atau hanya 18 persen dari total luasan wilayah Provinsi Jambi.

"Kondisi ini tentu jauh dari bawah syarat minimum keseimbangan ekosistem yaitu 30 persen. Ketidakseimbang ekosistem disebabkan oleh alih fungsi hutan untuk berbagai peruntukan," katanya.

Dia mengatakan saat ini wilayah Jambi didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dalam penguasaan lahan dengan luas 1,8 juta hektare, kemudian disusul oleh Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 776.652 hektare dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 67.140 hektare.

Penguasaan yang sangat masif untuk tanaman monokultur seperti HTI dan perkebunan sawit itu menurut Rudi, membawa dampak buruk bagi ekosistem sehingga berbuah bencana dan konflik.

"Selain itu penguasaan sumber daya alam oleh perusahaan ini menurut dia, membawa dampak pada sulitnya masyarakat di sekitarnya untuk memanfaatkan hutan sebagai sumber ekonomi," katanya menambahkan. (*)