Pemkot Pariaman-Balai Wilayah Sungai susun perencanaan kota depan air

id waterfront city,pariaman,kota depan air,balai sungai sumatera v,sungai

Pemkot Pariaman-Balai Wilayah Sungai susun perencanaan kota depan air

Wali Kota Pariaman Genius Umar (kiri) bersama Kepala SNVT Pengembangan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V Ali Rahmat (kanan) meninjau lokasi rencana pengembangan waterfront city, di Pariaman, Selasa, (27/11/1018). Pemerintah daerah bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera V sedang berupaya menyusun perencanaan konsep waterfront city atau kota depan air di daerah itu. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat, menggandeng Balai Wilayah Sungai Sumatera V dalam menyusun perencanaan konsep waterfront city atau kota depan air di daerah itu.

"Perencanaan besar ini membutuhkan ahli untuk menyusun seluruh kawasan waterfront city di Kota Pariaman," kata Wali Kota Pariaman, Genius Umar di Pariaman, Selasa.

Ia menyebutkan total terdapat tiga sungai besar ditambah beberapa aliran sungai kecil yang segera dibuatkan perencanaan secara menyeluruh pada 2019.

Tiga titik sungai besar tersebut diantaranya Batang Piaman di Kecamatan Pariaman Tengah, Batang Mangor Kecamatan Pariaman Selatan dan Batang Mangguang Kecamatan Pariaman Utara.

Program tersebut lanjut dia, perencanaannya mulai dilakukan pada 2019 oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera V dan pembangunan fisik pada 2020.

Dalam penerapan konsep waterfront city atau kota tepi air, pemerintah daerah berupaya mengarahkan pada sisi estetika untuk mendukung pariwisata kota itu.

"Beberapa fasilitas pendukung pariwisata yang akan dibangun seperti jalur pedestrian, taman, dan sejumlah sarana prasarana lainnya," katanya.

Sementara itu Kepala SNVT Pengembangan Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Ali Rahmat, mengatakan kunjungan tersebut merupakan survei awal untuk menentukan konsep desain yang cocok dalam perencanaan kota tepi air di daerah itu.

"Kita terlebih dahulu harus melihat konsep desain yang cocok di Kota Pariaman, sehingga memudahkan acuan dalam pembangunan fisik pada 2020," kata dia.

Ia mengatakan untuk langkah awal, pemerintah daerah harus memasang groin, penambahan jeti atau batu pemecah ombak di beberapa titik garis pantai maupun sungai.

"Pemasangan tersebut baru gambaran awal, namun perlu kajian dan telaah lebih dalam untuk melakukan perencanaan serta pembangunan fisik pada 2020," katanya.

Khusus untuk Sumbar, kata dia, baru Kota Payakumbuh yang aliran sungainya dijadikan sebagai penataan kawasan dan dapat digunakan tempat wisata, kata dia. (*)