Beras mahal, DPR minta pemerintah pastikan ketersediaan beras medium

id Bambang Soesatyo

Beras mahal, DPR minta pemerintah pastikan ketersediaan beras medium

Ketua DPR Bambang Soesatyo. (Antara)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah diminta perlu benar-benar memastikan ketersediaan beras medium di tengah-tengah masyarakat di berbagai daerah agar dapat menghentikan laju kenaikan komoditas tersebut yang ditengarai sedang terjadi.

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam rilis, Rabu, menyatakan bahwa fenomena kelangkaan dan kenaikan harga beras medium harus segera diatasi oleh tim ekonomi Kabinet Kerja dan Bulog.

"Masalah ini harus disikapi dengan sangat serius," kata politisi Partai Golkar tersebut. Ia menambahkan bila kenaikan tidak diatasi maka yang dirugikan adalah kelompok masyarakat menengah bawah.

Hal tersebut, lanjutnya, karena sekitar 70 persen dari konsumsi masyarakat kelas menengah bawah adalah beras medium.

Apalagi, ia mengingatkan bahwa terutama pada tahun mendatang ketika digelarnya Pemilu 2019, isu mengenai harga kebutuhan pokok bisa menjadi sangat sensitif.

"Ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, apalagi beras, kekuatan oposisi akan menggoreng isu kenaikan harga untuk merusak kredibilitas pemerintah," ucapnya.

Bambang juga mengemukakan bahwa akhir-akhir ini banyak kritikan yang datang terutama terkait dengan permasalahan harga kebutuhan pokok di tengah-tengah warga.

Sebagaimana diwartakan, mantan Menteri Pertanian Anton Apriyantono menyarankan agar Perum Bulog menurunkan stok beras simpanannya terkait pengendalian harga beras.

"Sekarang harusnya sudah menggelontorkan. Apalagi saat ini Bulog kan sudah bebas melakukan operasi pasar di sepanjang tahun," ucap Menteri Pertanian periode 2004-2009 itu dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin (12/11).

Menurut dia, hal tersebut antara lain karena terkait harga beras medium yang pelan-pelan mulai menanjak naik. Ia berpendapat kenaikan ini seiring dengan mulai menipisnya produksi di akhir tahun.

Sebelumnya, Pemerintah menyiapkan 2,4 juta ton beras untuk pelaksanaan operasi pasar di seluruh Indonesia, menghadapi potensi kenaikan harga menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019. (*)