Padang, (Antaranews Sumbar) - Ajang balap sepeda internasional berbalut wisata Tour de Singkarak dinilai sangat layak masuk dalam kalender even wisata nasional karena memenuhi empat syarat utama, kata Staf Ahli Mentri Pariwisata bidang Multikultural, Esthy Reko Astuti.
"Empat syarat itu adalah nilai budaya, ekonomi, promosi dan komitmen pemerintah daerah, katanya di Padang, Kamis.
Tour de Singkarak sejak penyelenggaraan pertama kali pada 2009 selalu mengedepankan nilai-nilai budaya, terutama dalam rangkaian acara hiburan yang ditampilkan saat start dan finish tiap etape.
Beragam kesenian dan permainan anak nagari (permainan tradisi) ditampilkan sebagai bagian balapan, salah satunya yang paling menarik adalah pacu terbang itik di Payakumbuh.
Kemudian nilai ekonomi tergambar dalam tujuan kegiatan yang selain sebagai sebuah balapan bergengsi juga bagian dari promosi wisata untuk mendatangkan banyak wisatawan ke Sumbar.
Wisatawan tentu akan memberikan dampak positif secara ekonomi pada masyarakat dan pemerintah daerah.
Selama acara berlangsung, hotel-hotel juga panuh dipesan untuk pebalap dan ofisial.
Nilai promosi terlihat dari jumlah penonton TdS yang disebut terbanyak ke lima untuk ajang balap sepeda di dunia.
Puluhan media lokal nasional dan internasional juga meliput kegiatan tersebut sehingga fungsi promosi berjalan sangat baik.
Syarat terakhir menurutnya adalah komitmen dari pemegang kebijakan di daerah karena tanpa hal itu, sebuah even tidak akan bisa berjalan dengan baik dan sukses.
"Semua terpenuhi oleh TdS, karena itu sangat layak untuk masuk kalender even wisata nasional," katanya.
Selain TdS masih ada dua even lain dari Sumbar yang juga masuk kalender wisata nasional yaitu Sawahlunto International Musik Festival (SIMFes) 19 hingga 21 Oktober 2018 dan Festival Pagaruyung 29 Nofember - 2 Desember 2018.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian menyebut masuknya beberapa even wisata provinsi itu dalam kalender wisata nasional sangat strategis terutama dalam hal promosi.
"Promosinya jauh lebih besar gaungnya ketimbang jika dilakukan oleh provinsi," katanya.
Hal itu akan menjadi salah satu magnet bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke Sumbar.
"Nantinya saat mereka datang, akan tahu lebih banyak bahwa even yang menarik di Sumbar itu masih sangat banyak," katanya.*