875 kepala keluarga di Pasaman Barat terisolasi akibat jembatan terputus

id Jembatan putus,Banjir di Pasaman Barat,Ratusan Masyarakan Pasaman Barat Terisolasi

875 kepala keluarga di Pasaman Barat terisolasi akibat jembatan terputus

Jembatan gantung Lubuk Gobing-Silayang Kecamatan Ranah Batahan putus total mengakibatkan ratusan KK terisolasi di daerah itu, Jumat (12/10).

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Sekitar 875 kepala keluarga di dua lokasi Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), terisolasi akibat dua jembatan yang menghubungkan daerah mereka terputus setelah diterjang arus sungai yang deras akibat hujan yang mengguyur daerah itu

kedua jembatan yang putus tersebut, yakni jembatan gantung Tanjung Pangkal- Gersindo Kecamatan Pasaman dan jembatan Silayang- Lubuk Gobing Kecamatan Ranah Batahan .

"Jembatan Tanjung Pangkal menuju Gersindo putus total dilanda banjir. Sekitar 200 kepala keluarga boleh dikatakan terisolasi di Gersindo," kata Camat Pasaman, Andre Affandi di Simpang Empat, Jumat siang.

Menurutnya jembatan gantung itu memiliki bentangan sekitar 100 meter yang menghubungkan Gersindo-Tanjung Pangkal menuju ibukota kabupaten, Simpang Empat.

"Untuk akses masyarakat menuju Simpang Empat melalui dua jalan. Pertama dari jembatan gantung Tanjung Pangkal dan kedua dari Batang Saman. Sementara akses daerah Batang Saman juga terputua karena meluapnya Sungai Batang Saman," sebutnya.

Pihaknya bersama Musyawarah Pimpinan Kecamatan bersama pihak terkait sedang mengumpulkan data rumah yang hanyut dan kerugian lainnya akibat banjir sejak Kamis (11/10).

"Untuk Kecamatan Pasaman ada dua titik banjir yang parah yakni Batang Saman dan Tanjung Pangkal dan beberapa titik lainnya. Saat ini kami masih mengumpulkan data," ujarnya.

Sementara itu Camat Ranah Batahan, Syawirman mengatakan jembatan gantung Silayang-Lubuk Gobing juga terputus. "Jembatan itu menghubungkan Jorong Silayang menuju Lubuk Gobing yang merupakan akses utama. Saat ini terputua total," katanya.

Ia menyebutkan sekitar 675 kepala keluarga terisolasi di Lubuk Gobing karena jembatas penghubung putus.

Menurutnya, jembatan itu merupakan satu-satunya akses menuju Lubuk Gobing. Dengan bentangan jembatan sekitar 65 meter jembatan itu sangat penting bagi masyarakat.

"Kita sedang dilapangan dan mendata berapa rumah yang terendan dan rusak akibat banjir. Diperkirakan puluhan hektare lahan pertanian terendam banjir," ujarnya.

Sementara itu dari data sementara puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Ranah Batahan akibat banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat, Tri Wahluyo membenarkan ada dua unit jembatan yang putus.

"Ribuan rumah terendam dan saat ini masih memberikan bantuan evakuasi warga korban banjir dengan tim SAR, PMI, kepolisian dan pihak terkait lainnya," katanya. (*)