Selamatkan ikan asli Danau Maninjau, LIPI tebar 66.000 bibit

id Ikan danau maninjau,Ikan asli majinau,LIPI

Selamatkan ikan asli Danau Maninjau, LIPI tebar 66.000 bibit

Kasubsi Uji Tetap Unit Pelaksana Teknis Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau LIPI, Tri Suryono. (ANTARA SUMBAR/Yusrizal)

Lubukbasung, (Antaranews Sumbar) - Unit Pelaksana Teknis Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (UPT LAPD LIPI), menebar 66 ribu bibit ikan asli Danau Maninjau ke danau vulkanik tersebut sejak Januari sampai 5 Oktober 2018 untuk melestarikan ikan tersebut.

Kasubsi Uji Tetap Unit Pelaksana Teknis Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau LIPI, Tri Suryono di Lubukbasung, Jumat, mengatakan ikan dengan jenis bada sebanyak 50 ribu ekor dan ikan asang 16 ribu ekor.

"Bibit ikan ini merupakan hasil pemijahan dari UPT LAPD LIPI yang berlokasi di Bayua, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam," katanya.

Ia mengatakan, saat ini masih ada sekitar 80 ribu ekor bibit ikan bada di UPT LAPD LIPI.

Bibit ikan tersebut dalam waktu dekat akan disenar ke Danau Maninjau.

"Ikan bada, asang dan gupareh ini lebih gampang di pijahkan dari pada ikan rinuak," tegasnya.

Ia menambahkan, penebaran ikan ini dalam rangka untuk melestarikan ikan asli Danau Maninjau, karena ikan tersebut sudah mulai langka di danau tersebut.

Pada 2017, tambahnya, pihaknya menebar ikan bada 85 ribu ekor dan ikan asang 35 ribu ekor.

"Ini salah satu program dari UPT LAPD LIPI, selain penyelamatan kualitas air danau dari pencemaran limbah rumah tangga dan pakan ikan," katanya.

Untuk penyelamatan kualitas air, pihaknya mengadakan program prioritas nasional dalam upaya penyelamatan kualitas air di Danau Maninjau pada 2018.

Program itu dipusatkan di Nagari Sungai Batang dan program tersebut sudah jalan semenjak beberapa bulan lalu.

Program prioritas nasional itu berupa teknologi aquaponik dengan memanfaatkan tanaman yang bisa menyerap unsur hara di dasar danau vulkanik itu.

Lalu teknologi lahan basah terapung dengan menanam melati air untuk mengurangi nutrien di dalam air.

Selain itu teknologi habitat buatan sesuai kondisi alam, teknologi rumpon untuk menyediakan areal pemijahan ikan dan lainnya.

"Program yang kita lakukan itu untuk meningkatkan oksigen di dalam air danau tersebut," katanya. (*)