PMI buka layanan hubungan keluarga di sulteng

id PMI

PMI buka layanan hubungan keluarga di sulteng

Palang Merah Indonesia (PMI). ( Antara)

Jakarta (Antaranews Sumbar) - Palang Merah Indonesia (PMI) memberikan layanan pencarian bagi masyarakat terdampak Gempa dan Tsunami di Sulawesi Tengah dengan membuka layanan Pemulihan Hubungan Keluarga atau Restoring Family Links (RFL).

Menurut siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, layanan tersebut bisa diakses masyarakat melalui laman www.familylinks.icrc.org/indonesia atau dengan mendatangi langsung Posko Pelayanan PMI di Markas PMI Kota Palu, Jl. R.A Kartini No.20, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pelayanan RFL PMI yang dibuka sejak Selasa (02/10) ini merupakan kerja sama antara Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bersama dengan PMI untuk membantu masyarakat korban terdampak Gempa dan Tsunami, di Sulteng.

"Pelayanan RFL ini merupakan kerja sama PMI dan ICRC. Melalui layanan ini kami ingin membantu masyarakat terdampak untuk mendapatkan informasi mengenai anggota keluarganya," kata Kepala Sub Pemulihan Hubungan Keluarga, PMI Pusat, Andreanne Tampubolon.

Dia mengatakan dengan layanan ini masyarakat juga bisa melaporkan dirinya sendiri bahwa ia selamat dari bencana yang dialami untuk dapat mengabarkan apabila ada anggota keluarga yang mencari dirinya.

Informasi atau data yang dilaporkan masyarakat terdampak melalui laman atau datang langsung ke Posko PMI akan sangat membantu dalam usaha pencarian kerabat atau anggota keluarga.

"Pengisian data sesuai dengan identitas yang diberikan, akan sangat membantu, misalnya untuk nama seseorang, kemungkinan akan banyak nama yang sama. Tetapi yang membedakan adalah nama orang tua, jadi datanya bisa dibedakan," papar Andreanne.

Selain itu, layanan links ini adalah merupakan layanan mandiri yang dapat dilakukan masyarakat terdampak, masyarakat bisa mengisi infomasi secara mandiri dan mengecek setiap saat, apabila ada update (informasi terbaru) atau status dari laporan yang diberikan melalui laman, secara mandiri.

Lebih lanjut diharapkan masyarakat yang berada di pengungsian juga dapat memberikan informasi mengenai dirinya atau anggota keluarganya bahwa ia selamat dari bencana Gempa dan Tsunami, yang melanda Sulteng. (*)