Arosuka, (Antaranews Sumbar ) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat menargetkan 60 medali emas atau masuk lima besar pada perhelatan Porprov ke XV Padang Pariaman November 2018 .
Ketua KONI Kabupaten Solok, Rudi Horizon di Solok, Sabtu menyebutkan pada Porprov sebelumnya Solok hanya meraih 43 medali emas dan rangking tujuh provinsi.
Target tersebut ditetapkan KONI Kabupaten Solok setelah melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap seluruh cabang olahraga yang ada di bawah naungan KONI.
Ia menyampaikan untuk mewujudkan target tersebut dianggarkan dana sekitar Rp2,4 miliar atau masih kurang sehingga terpaksa memangkas kuota atlet, pelatih dan official.
Setidaknya, menurut Rudi, KONI Kabupaten Solok butuh anggaran sekitar Rp6 miliar sebagai biaya operasional, latihan, dan kebutuhan atlet juga operasional kantor, gaji sekretariat hingga pembinaan atlet
"Kami masih usahakan untuk meminta tambahan anggaran, apalagi ini kan perhelatan besar, jadi harus ada sokongan yang besar pula, paling tidak mencukupi untuk kebutuhan atlet dan pembinaan," ujarnya
Menurutnya, dengan dana Rp2,4 miliar tersebut, kemungkinan Kabupaten Solok hanya akan diperkuat sekitar 332 orang, tapi jumlahnya bisa jadi bertambah karena banyak juga cabang olahraga yang gigih menurunkan atletnya dan bersedia membiayai atlet secara mandiri.
Tapi sayangnya, pihaknya terpaksa membatalkan beberapa cabang untuk ikut berpartisipasi.
"Ada 33 cabang olahraga yang didaftarkan KONI Kabupaten Solok," ujarnya.
Ia menyebutkan walaupun absen di beberapa cabang tetapi pihaknya tetap optimis target yang ingin diraih bisa tercapai nantinya, dan berharap ada solusi terkait keterbatasan anggaran ini.
Jika cabang olahraga yang berangkat secara mandiri menyumbangkan medali, tetap akan diakui oleh KONI dan diganjar dengan bonus. Namun untuk bonus atlet berprestasi, dianggarkan di tahun anggaran 2019 , sebab hingga saat ini belum ada kepastian penambahan anggaran.
Ia mengusulkan bonus medali emas senilai Rp40 juta, perak Rp25 juta dan perunggu senilai Rp15 juta, tiga cabang peraih medali terbanyak ada bonus tambahan senilai Rp25 juta untuk satu terbanyak, Rp15 juta untuk kedua terbanyak dan Rp10 juta untuk terbanyak ketiga.
Selain permasalahan keterbatasan anggaran, pihaknya mengatakan beberapa persoalan sebelum pagelaran akbar tersebut dimulai, seperti cabang olahraga yang vakum, ketiadaan atlet hingga kepengurusan yang tidak pernah hadir dan melengkapi administrasi Porprov sesuai waktu yang diberikan.
"Ini menjadi salah satu pemicu keputusan KONI Kabupaten Solok dalam menentukan cabang mana yang siap dan mana yang harus dicoret," ujarnya.