Padang (ANTARA) - Semen Padang FC menutup pertengahan musim 2024-2025 BRI Liga 1 Indonesia dengan bertahan di zona degradasi setelah menelan kekalahan dari Arema FC dengan skor 1-2 di Stadion Haji Agus Salim Padang, Jumat.
"Ini bukan hasil yang kita harapkan," kata pelatih Semen Padang FC Eduardo Almeida usai pertandingan.
Menurut pelatih berkebangsaan Portugal tersebut, skuad Kabau Sirah (julukan Semen Padang) sudah bermain cukup baik di awal-awal permainan. Bahkan, tim kebanggaan Ranah Minang itu sempat memimpin pertandingan setelah Juliansyah mencatatkan namanya di papan skor pada menit Ke-18.
Sayangnya, kata dia, setelah gawang Semen Padang kebobolan dua gol tepatnya di menit 23 dan 33 permainan tim tuan rumah langsung berubah drastis.
"Reaksi pemain tidak baik saat ketinggalan dua gol," ujar Almeida.
Namun, memasuki babak kedua Tin Martic dan kawan-kawan mampu meningkatkan intensitas permainan. Beberapa percobaan yang dilakukan mampu mengelabui pemain belakang Singo Edan. Namun sejumlah tendangan belum mampu merobek jala gawang Arema FC yang dijaga oleh Lucas Henrique Frigeri.
Sementara itu, pelatih caretaker Arema FC Kuncoro mengapresiasi usaha anak asuhnya yang mampu mengamankan tiga poin di kandang Semen Padang FC pada laga penutup paruh musim 2024-2025 BRI Liga 1 Indonesia.
Kendati demikian, Kuncoro tetap menyoroti beberapa hal terutama stamina pemain di babak kedua yang dinilai jauh menurun sehingga dimanfaatkan oleh pemain Semen Padang.
"Stamina pemain di babak kedua sangat menurun dan ini menjadi evaluasi kami ke depannya," ujar dia.
Menanggapi kemenangan tersebut, ia mengakui sedikit diuntungkan karena absennya beberapa pemain kunci Semen Padang seperti Rosad Setiawan, yang juga kapten tim, Gala Pagamo yang berposisi sebagai sayap kanan dan Bruno Dybal gelandang asal Brasil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Semen Padang FC tutup paruh musim Liga 1 di zona degradasi