Pemkab Solok terus kampanyekan penurunan stunting

id Pemkab Solok, lakukan upaya, kampanyekan, penurunan stunting

Pemkab Solok terus kampanyekan penurunan stunting

Pemkab Solok saat melakukan upaya mengampanyekan penurunan stunting di daerah setempat, Sumatera Barat.ANTARA/HO-Diskominfo Solok.

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat terus melakukan berbagai upaya untuk mengampanyekan penurunan angka stunting di daerah setempat.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Solok sekaligus sebagai Ketua Panitia Kampanye Stunting Teta Midra di Solok, Jumat mengatakan Kabupaten Solok dalam waktu kurang lebih tiga tahun telah berhasil menurunkan angka stunting dari 40,1 persen pada tahun 2021 menjadi 12,11 persen pada tahun 2023 menurut aplikasi elektronik - Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM).

Ia mengharapkan kegiatan kampanye stunting ini dapat mempercepat pencapaian upaya penurunan dan target pencegahan stunting sejak dini dan ini perlu dukungan dan kerja sama lintas program, lintas sektor, organisasi profesi dan pemangku kepentingan.

Selain itu, melalui sosialisasi program kegiatan agar apa yang telah dan akan dilaksanakan dapat diketahui dan didukung serta dimanfaatkan secara luas sehingga upaya penurunan stunting dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan bersama.

Ketua GOW Kabupaten Solok Nia Jon Firman Pandu mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk dari upaya kader baik itu kader PKK, dasawisma serta kader-kader kesehatan yang ada di nagari-nagari.

"Saat ini pemerintah Kabupaten Solok mempunyai target menjadikan daerah bebas atau zero stunting," ucap dia.

Ia mengharapkan kepada para kader kesehatan untuk terus memberikan sosialisasi dan pendampingan terhadap masyarakat yang ada di nagari (desa) masing-masing.

Di samping itu, Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Musfir Yones Indra mengatakan angka stunting yang tinggi menunjukkan bahwa banyak anak di Kabupaten Solok mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang terhambat akibat kekurangan gizi pada masa pertumbuhan awal.

Namun, berdasarkan data dari studi status gizi Indonesia, dari tahun tiga tahun belakangan, kondisi stunting di kabupaten solok sudah berangsur turun, tepatnya angka stunting terendah mencapai 12,11 persen.

"Kita Kabupaten Solok akan terus bekerja keras agar angka stunting di kabupaten solok terus turun bahkan zero stunting," katanya.

Menurut dia penyelenggaraan kampanye upaya pencegahan stunting di kabupaten solok merupakan salah satu langkah nyata Pemerintah Kabupaten Solok hadir langsung di tengah tengah masyarakat guna menurunkan prevalensi stunting.

"Pencegahan stunting bukanlah tugas yang bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Ini adalah perjuangan bersama, dan saya sangat berterima kasih atas kehadiran semua pihak yang telah berkontribusi untuk menjadikan kampanye ini menjadi kenyataan," ujar dia.

Selain itu, Pemkab Solok juga akan bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah, serta mitra sektor swasta, untuk memastikan bahwa semua upaya ini mendapat dukungan penuh.