NSH GMC Beri Kejutan di Laga Terakhir

id NSH GMC Beri Kejutan di Laga Terakhir

Malang, (Antara) - NSH GMC Riau memberikan kejutan di laga terakhir NBL Indonesia Seri III di GOR Bimasakti Malang, Sabtu malam, dengan mengandaskan Pacific Caesar 71-67. Pacific hanya mengandalkan Gege Nagata dan Airlangga Sabara, namun mendapatkan hasil yang cukup bagus. Meskipun hanya mendapatkan masing-masing satu kali tembakan, keduanya sukses mengeksekusi dua tembakan bebas yang ia dapatkan. Dari kubu NSH GMC, permainan berpusat kepada Juliano Gandhi, Ryan Febriyan, dan Azzaryan Pradhita yang dengan berani memberi kejutan dengan melakukan beberapa penetrasi. Walau menciptakan dua kali "turnover", Pradhitya sukses mencetak empat angka dan membawa NSH GMC menutup kuarter pertama dengan skor imbang 15-15. Permainan kolektif mulai lebih menonjol pada NSH GMC di kuarter kedua. Gandhi dan Pradhitya yang mendapat pengawalan ketat, mampu mendelegasikan tugas mencetak poin kepada pemain lainnya. Sementara di Pacific, aksi Airlangga dan Gege tetap menyita tenaga pertahanan NSH GMC. Dengan total masing-masing tujuh poin hingga kuarter kedua, Gege dan Airlangga membawa Pacific unggul tipis 29-28 di kuarter kedua. Gege dan Airlangga semakin menggila di kuarter ketiga. Tembakan tiga angka Gege dan kinerja Airlangga di paint area benar-benar sulit terbendung. Selain itu, pertahanan rapat Pacific memaksa akurasi NSH GMC berada di bawah angka 30 persen. Ryan, Gandhi, dan Pradhitya kembali beringas di kuarter penutup. Tiga pemain ini menjadi andalan NSH GMC dalam mengejar ketertinggalan. Melalui aksi Ryan, NSH GMC berhasil menyamakan kedudukan di angka 57 sama. Dan sebuah aksi Juliano Gandhi membuahkan "three point play" yang membuat NSH GMC akhirnya kembali memimpin 60-57. Gege Nagata sempat kembali mengklaim keunggulan 65-64 melalui sebuah tembakan tiga angka. Namun tidak berselang lama, Gandhi juga memasukkan tembakan tiga angka untuk membawa timnya unggul dan tidak terkejar lagi. Juliano Gandhi paling berpengaruh bagi NSH GMC di laga terakhir ini. Dengan "double-double" 24 poin 13 "rebound", Gandhi mengantarkan timnya menuju target baru. Pelatih Tri Adnyanaadi Lokatanaya mengatakan, sebenarnya manajemen menargetkan tim ini bisa menembus sepuluh besar, tapi dengan kemenangan ini optimis bisa meraih posisi delapan besar setelah seri VI nanti. Meski timnya gagal menang, Airlangga Sabara dari Pacific Caesar meraih double-double dengan 14 poin dan 13 rebound. Menanggapi kegagalan timnya, pelatih Pacific Caesar Eddy Santoso mengatakan, timnya kekurangan materi pemain yang diperlukan akibat kehilangan pemain penting karena "fouled out" dan tidak adanya pemain pelapis yang cocok, menjadi faktor kekalahan, katanya, menegaskan. (*/sun)