IPW kritisi calon penjabat Wakapolri

id Neta S Pane,Ketua Presidium IPW ,Indonesia Police Watch

IPW kritisi calon penjabat Wakapolri

Neta S Pane. (ANTARA FOTO)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Indonesia Police Watch (IPW) mengkritisi posisi wakapolri setelah pejabat sebelumnya Komjen Pol Syafruddin yang diangkat menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).

"Dengan diangkatnya Wakapolri Komjen Pol Syafruddin sebagai Menpan RB, posisi Wakapolri pun kosong. Beredar kabar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Idam Azis akan digeser menduduki posisi Wakapolri yang baru. Namun muncul penolakan dari internal Polri terhadap rencana pengangkatan Idam tersebut," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane melalui siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu.

IPW melihat penolakan itu akibat rencana pengangkatan Idam itu tidak urut kacang. Sebab di atas Idam masih banyak jenderal bintang tiga yang lebih senior. Selama ini, pengangkatan orang nomor dua di Polri itu selalu diambil dari bintang tiga senior dan tidak pernah tidak urut kacang atau melompat dari bintang dua.

Tapi dari pendataan IPW, sejak era Presiden Jokowi tatanan urut kacang di Polri sudah cenderung dirusak. Ini yang disesalkan IPW, apalagi internal Polri cenderung membiarkannya. "Mantan ajudan Jokowi misalnya, langsung dimutasi menjabat Kapolda Banten. Padahal di era sebelumnya, semua mantan ajudan masuk Mabes Polri lebih dulu, setelah beberapa bulan baru mutasi jadi Kapolda," katanya.

Begitu juga mantan Kapolresta Solo karena sukses mengamankan pernikahan putri Jokowi dimutasi jabat Wakapolda Jateng. Lalu belum lama ini Korsespri Kapolri dimutasi jabat Wakapolda Sumut.

Jadi sistem urut kacang di Polri sudah banyak yang ditabrak oleh institusi kepolisian. Hal inilah yang banyak menimbulkan kecemburuan yang luar biasa di internal Polri dan ini sangat berbahaya bagi kelangsungan dan sistem kaderisasi di kepolisian.

"Apalagi jika Idham Azis nantinya diangkat sebagai Wakapolri. Untuk itu IPW berharap elit elit Polri memikirkan masa depan Polri dan sistem kaderisasi urut kacang yang sudah terbangun di Polri selama ini," katanya. (*)