Padang, (Antaranews Sumbar) - Akademisi dari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Fachrul Reza, M.Si menilai pengembangan sumber daya alam dan keanekargaman asli provinsi perlu diperkuat oleh pemerintah.
"Perlu diperkuat khususnya agar habitatnya tidak punah atau mudah dijamah masyarakat daerah lain," ujarnya di Padang, Rabu.
Dia mencontohkan jenis ikan, di Sumbar memiliki keragaman ikan hias seperti Cupang di Lima Puluh Kota atau ikan Bada Pimpiang di Dharmasraya.
Karena kurang adanya perhatian dan upaya untuk melestarikannya, banyak masyarakat luar memanfaatkannya. Contohnya menangkapnya kemudian menjualnya sebagai ikan hias di berbagai daerah namun dipasarkan dengan identitas seakan dari asing.
Diakibatkan tidak adanya perhatian dan upaya tersebut masyarakat menjadi minim pengetahuan dan tetap menganggap sebagai jenis asing meski ada asli di Sumbar.
Kemudian ikan cupang Sumatera yang banyak di dekat sungai di Kabupaten Lima Puluh Kota yang ternyata memiliki manfaat seperti menekan pertumbuhan nyamuk penyebab penyakit.
Sejauh ini belum ada budidaya yang intensif, bila ada masih memelihara jenis ikan cupang dari luar daerah atau mancanegara.
Padahal bila dibudidayakan dengan arahan dan binaan pemerintah, ikan itu dapat digunakan Dinas Kesehatan dalam program memberantas penyakit malaria dan demam berdarah.
"Ini hanya bagian kecil dari keragaman hayati asli Sumbar yang ada, namun perhatiannya masih minim.
Akademisi bidang lebah dari kampus yang sama Dr Jasmi juga melihat potensi budidaya lebah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Sumbar cukup besar.
Saat ini kata dia terdapat dua jenis lebah bersengat dan tidak bersengat di Sumbar, bila dibudidayakan kedua jenis itu akan menghasilkan banyak keuntungan.
Menurutnya keuntungan berbudidaya lebah ini dapat memproduksi madu, propolis, lilin, sengatnya, bipollen, royal jelly hingga jasa polinator atau penyerbukan.
Sejauh ini di Sumbar kata Jasmi budidaya masih bersifat rakyat dan belum terencana.
Butuh dukungan pemerintah dan lembaga lain untuk membantu pengembangan tersebut.(*)
Berita Terkait
Menag jalani isolasi di rumah sakit
Senin, 21 September 2020 11:55 Wib
Menag terkonfirmasi positif COVID-19
Senin, 21 September 2020 10:33 Wib
Seharusnya ulama dilindungi, Menag: Alasan apapun tidak benarkan penusukan Syekh Ali Jaber
Selasa, 15 September 2020 6:21 Wib
Sambut Tahun Baru Hijriyah, Menag ajak umat menuju Indonesia maju
Rabu, 19 Agustus 2020 10:06 Wib
Arab Saudi putuskan batasi jamaah haji, ini tanggapan Menteri Agama Fachrul Razi
Selasa, 23 Juni 2020 9:43 Wib
Jamaah yang telah melunasi Bipih akan diberangkatkan pada 2021
Selasa, 2 Juni 2020 12:11 Wib
Keputusan soal keberangkatan haji Indonesia diundur sampai 1 Juni 2020
Selasa, 19 Mei 2020 14:27 Wib
Ini ajakan Menag terkait tragedi yang menimpa muslim di India
Minggu, 8 Maret 2020 11:00 Wib