Pedagang bendera Merah Putih di Solok keluhkan sepi pembeli

id Penjualan Bendera Merah Putih

Pedagang bendera Merah Putih di Solok keluhkan sepi pembeli

Penjual bendera di jalan lintas Solok. (Antara Sumbar/ Tri Asmaini)

Arosuka, (Antaranews Sumbar) - Pedagang bendera Merah Putih di kabupaten dan kota Solok mengeluhkan minimnya pembeli menjelang peringatan hari Kemerdekaan RI ke-73.

Pedagang bendera dan marawa mulai menjamur di Solok. Pedagang musiman memilih berjualan di pinggir-pinggir jalan utama sebagai tempat berjualan.

Salah seorang pedagang bendera, Neti di Koto Baru, Rabu bermodalkan temali, bendera dan marawa dipajang untuk menarik perhatian pengendara yang lewat.

Bendera yang dijual pun beragam, mulai dari ukuran kecil untuk kendaraan bermotor hingga ukuran besar untuk rumah dan kantoran.

Diakui Neti, minat masyarakat membeli bendera dan marawa terbilang menurun dibanding tahun lalu. Biasanya, sebutnya jauh-jauh hari sudah banyak masyarakat yang membeli bendera dan marawa.

"Biasanya di minggu pertama bulan Agustus sudah banyak yang belanja namun saat ini sangat sedikit," katanya yang mengaku sudah berjualan sejak dua minggu lalu.

Menurutnya, penurunan minat masyarakat nyaris 50 persen dibanding tahun 2017 lalu.

Untuk harga, Bendera kecil dijual dengan harga Rp5 ribu per helai, sementara bendera ukuran 60X90 dijual Rp30 ribu perhelai, ukuran 80X120 dijual Rp40 ribu dan ukuran besar 120X180 dijual Rp75 ribu perhelai.

"Sedikit naik harganya dibanding tahun lalu, kisaran 10 hingga 20 ribu untuk bendera besar karena harga bahan bendera juga naik," ujarnya.

Sedangkan bendera untuk marawa gerbang, satu pasangnya dijual dengan harga Rp375 ribu.

Ia berharap, pemerintah mengeluarkan himbauan kepada masyarakat untuk mengibarkan bendera di setiap rumah sehingga pembeli bisa ramai.

Pedagang lainnya, Robi (33) yang berjualan di tepi jalan dekat balai kota Solok juga menyebutkan hal sama karena sepinya pembeli.

"Sudah dekat hari HUT RI, pembeli seperti beberapa hari yang lalu. Tidak ada lonjakan," katanya.

Meskipun, begitu ia mengakui jika ramai memperoleh omzet hingga Rp500 ribu sehari. Robi sudah berjualan sejak 10 hari yang lalu. (*)