Malu mobil pemadam tetangga datang duluan, Padang Pariaman tambah tiga pos damkar

id Rianto

Malu mobil pemadam tetangga datang duluan, Padang Pariaman tambah tiga pos damkar

Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Padang Pariaman, Rianto. (Antara Sumbar/Aadiat MS)

Apalagi mobil Damkar itu mahal sehingga rencana itu ditunda dan kita upayakan tahun depan bisa direalisasikan
Parit Malintang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, akan mengupayakan menambah tiga pos pemadam kebakaran (Damkar) pada 2019 untuk menjangkau daerah yang jauh dari lokasi pos pemadam.

"Sekarang pos Damkar baru tiga, namun posisinya tidak mendukung untuk daerah yang jauh," kata Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Damkar Padang Pariaman, Rianto di Parit Malintang, Selasa.

Ia menyebutkan daerah yang jauh dari pos yang ada sekarang yaitu Kecamatan Batang Anai, Kayu Tanam, Sungai Geringging, dan IV Aur Malintang.

Untuk menjangkau daerah-daerah tersebut diperlukan penambahan pos dan mobil damkar sehingga cepat sampai ke lokasi jika terjadi kebakaran.

"Selama ini mobil damkar kabupaten tetangga lebih dulu sampai ke lokasi itu. Kan tidak enak, mobil damkar tetangga lebih dulu tiba dari pada kami," katanya.

Awalnya pembelian mobil dan pendirian pos damkar itu rencananya direalisasikan pada tahun ini, namun anggaran daerah harus digunakan untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi ke XV yang akan dilaksanakan di daerah itu, sehingga diundur pada 2019.

"Apalagi mobil Damkar itu mahal sehingga rencana itu ditunda dan kita upayakan tahun depan bisa direalisasikan," kata dia.

Ia berharap warga yang meminta dibangunnya pos damkar di daerahnya untuk bersabar karena anggaran yang besar.

"Satu mobil saja harganya mencapai Rp2,5 miliar, belum lagi anggota Damkar yang jumlahnya masing-masing pos paling sedikit 21 orang," ujar dia.

Ia menyebutkan saat ini mobil damkar yang dimiliki oleh daerah itu berjumlah enam unit yang terletak di tiga pos.

Dari enam mobil damkar tersebut hanya lima unit yang dapat digunakan, karena satu lagi sudah tua sehingga sering rusak.

"Lima mobil tersebutlah yang kami gunakan untuk memadam kebakaran di Padang Pariaman serta membantu daerah tetangga," kata dia.

Mobil damkar tersebut terletak di Pos Damkar Lubuk Alung, Sungai Limau dan Limpato VII Koto.

Pihaknya mencatat pada 2017 jumlah kebakaran mencapai 101 kasus sedangkan dari Januari hingga Juni 2018 mencapai 70 kasus.

Kebakaran tersebut tidak saja terjadi pada bangunan yang disebabkan oleh arus pendek listrik, namun juga kebakaran lahan akibat keselahan petani untuk membuka lahan dan perokok yang membuang puntung rokok sembarangan. (*)