Gelombang setinggi enam meter berpotensi terjadi di Kepulauan Mentawai

id Gelombang tinggi,Bmkg

Gelombang setinggi enam meter berpotensi terjadi di Kepulauan Mentawai

(ANTARA SUMBAR/Adi Prima/Maril/18)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur Kota Padang, Sumatera Barat, mengingatkan nelayan dan jasa transportasi laut tidak memaksakan melaut hingga gelombang tinggi reda.

"Gelombang setinggi enam meter berpotensi terjadi setidaknya hingga 26 Juli 2018," kata Prakirawan BMKG Maritim Teluk Bayur, Eric Widya Nanda di Padang, Rabu.

Gelombang setinggi enam meter berpotensi terjadi di Barat Kepulauan Mentawai hingga Samudra Hindia Bengkulu.

Kemudian gelombang setinggi enam meter juga berpotensi terjadi di perairan barat Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Selatan, dan Pulau Enggano.

"Gelombang maksimum dapat mencapai dua kali perkiraan itu," kata dia.

Menurutnya jasa transportasi laut, kapal nelayan dan kapal-kapal lainnya mesti mewaspadai hal tersebut dan memikirkan ulang akibat yang mungkin terjadi ketika hendak melaut.

BMKG Maritim menyarankan semua orang yang beraktivitas di laut agar tidak memaksakan diri dan mengutamakan keselamatan.

Pihaknya menyatakan gelombang di atas 1,25 meter dan angin dengan kecepatan 15 knots per jam tingkat keselamatannya masuk ke dalam risiko tinggi.

Kemudian untuk kapal tongkang tingkat keselamatan yang berisiko tinggi ketika gelombang laut setinggi 1,5 meter dengan kecepatan angin 16 knots, selanjutnya kapal penyeberangan berisiko tinggi berlayar ketika gelombang laut di atas 2,5 meter dan kecepatan angin 17 knots.

Sementara untuk kapal besar seperti kargo, tanker dan pesiar tingkat keselamatan yang berisiko tinggi ketika berlayar yakni ketika gelombang laut setinggi empat meter dan kecepatan angin 27 knots.

Pihaknya akan memperbaharui informasi perkembangan cuaca dan gelombang laut Sumatera Barat.