Pertamina Anggarkan Rp300 juta pengembangan tracking mangrove

id Mangrove

Pertamina Anggarkan Rp300 juta pengembangan tracking mangrove

Sejumlah wisatawan berfoto di objek wisata jalur penelusuran hutan bakau yang terletak di Kota Pariaman. (Antara Sumbar/Muhammad Zulfikar) (.)

Pariaman, (Antaranews Sumbar) - Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Minangkabau kembali menganggarkan Rp300 juta biaya pengembangan tracking atau jalur penelusuran hutan mangrove yang terletak di Kota Pariaman, Sumatera Barat.

"Anggaran untuk pembangunan tersebut sudah diajukan dan dikabulkan oleh pihak Pertamina, namun masih menunggu kesepakatan beberapa pihak terkait," kata Ketua Tabuik Diving Club (TDC) Pariaman Aksa Prawira di Pariaman, Sabtu, selaku komunitas penerima dan pengawas dana Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut.

Ia mengatakan dana yang telah dialokasikan oleh pihak pertamina tersebut rencananya digunakan untuk penambahan jalur sepanjang 50 meter dan pendirian menara pemantau kurang lebih setinggi lima meter.

Selain itu dalam alokasi anggaran tersebut, rencananya pihak pertamina bersama komunitas TDC juga melakukan penanaman kurang lebih 7.000 bibit bakau jenis Rhizophora.

Penanaman ribuan bibit bakau tersebut kata dia, akan melibatkan langsung mahasiswa, masyarakat umum serta pegiat pariwisata setempat.

Penambahan dan pengembangan jalur penelusuran tersebut merupakan tahap kedua yang dianggarkan oleh pihak DPPU Minangkabau.

Sebelumnya pada akhir 2017, DPPU Minangkabau juga mengalokasikan dana sebesar Rp350 juta untuk membangun jalur penelusuran sepanjang 50 meter dengan lebar 1,5 meter di area kurang lebih 10 hektare.

Selain itu lanjut dia, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan juga berencana melakukan penambahan jalur sepanjang 200 meter pada 2019.

"Jika pemerintah daerah jadi mengalokasikan untuk jalur penelusuran tersebut maka konsep pembangunannya berbentuk huruf Y," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Elfis Candra membenarkan bahwa pemerintah daerah akan melakukan penambahan jalur penelusuran hutan bakau pada 2019.

Penambahan tersebut ujar dia, setidaknya membutuhkan anggaran Rp200 juta dan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2019.

"Pemerintah daerah akan terus berupaya melakukan sejumlah inovasi objek wisata yang ada di Kota Pariaman, salah satunya wisata minat khusus hutan bakau," kata dia. (*)