30 persen angkutan mudik lebaran di Sumbar belum layak jalan

id Amran

30 persen angkutan mudik lebaran di Sumbar belum layak jalan

Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Amran. (dok. pribadi)

Intinya kami minta Organda dan kawan-kawan di daerah untuk mengoperasikan kendaraan layak jalan
Padang, (Antaranews Sumbar) - Sebanyak 30 persen dari total armada angkutan darat di Sumatera Barat (Sumbar) belum dinyatakan layak jalan untuk mengangkut pemudik pada Lebaran 1439 hijriah, kata Kepala Dinas Perhubungan provinsi setempat Amran.

"Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan pemudik kami sudah melakukan uji kelayakan, dan hasilnya 30 persen angkutan belum layak, namun kami sudah berkoordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumbar," katanya di Padang, Sabtu.

Menurutnya Dishub bekerja sama dengan Ditlantas Polda Sumbar sudah melakukan uji petik kelayakan kendaraan mudik di empat titik di Sumatra Barat, hasilnya hanya 60-70 persen kendaraan yang berstatus layak jalan.

Uji petik mencakup angkutan yang arah Solok, Bukittinggi, dan Pariaman. Rata-rata dari 60 unit hanya 40 yang lulus uji, sisanya harus lakukan uji ulang," jelas dia.

Dishub Sumbar, lanjut Amran, sudah menyurati Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumbar untuk memastikan seluruh angkutan mudik layak jalan.

Pihaknya mencatat, tersedia 1,6 juta kursi untuk angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) selama H-7 hingga H+7 Lebaran.

Sementara untuk angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), tahun ini disediakan 666 kendaraan dengan jumlah kursi 40 per angkutan.

"Intinya kami minta Organda dan kawan-kawan di daerah untuk mengoperasikan kendaraan layak jalan," ujar Amran.

Selain itu untuk angkutan kereta api, PT KAI menyediakan kapasitas hingga 1,1 juta penumpang untuk 10 hari periode mudik Lebaran. Namun berdasarkan pengalaman tahun lalu, hanya sekitar 700 ribu-an kursi yang terisi.

"Angkutan kereta api menjadi favorit justru pada periode pascalebaran untuk mengangkut masyarakat yang ingin berlibur," kata dia.

Selain itu Dishub Sumbar mencatat, terdapat 75 penerbangan tambahan untuk periode Lebaran nanti. Totalnya, ada 580 penerbangan dengan rute Bandara Internasional Minangkabau selama H-8 hingga H+8 Lebaran.

"Hal yang sama juga untuk angkutan udara, kapasitas disediakan melebihi permintaan," tambahnya. (*)