Warga Pasaman Barat buru kolang-kaling untuk penganan buka puasa

id kolang kaling

Warga Pasaman Barat buru kolang-kaling untuk penganan buka puasa

Salah seorang warga Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Samsi saat mengupas buah kolang kaling yang permintaan meningkat selama Ramadhan. Antara Sumbar/Altas Maulana .

Simpang Empat, (Antaranews Sumbar) - Pada awal Ramadhan, pesanan terhadap buah kolang kaling di Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) meningkat.

"Benar, sejak awal ramadhan, pesanan buah atap meningkat drastis dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya. Tingginya permintaan tersebut karena banyaknya masyarakat yang menggunakan buah atap sebagai menu saat berbuka puasa," kata salah seorang petani buah atap Kecamatan Talamau, Samsi, Sabtu.

Ia mengatakan tahun ini harga buah atap di tingkat produsen naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan itu seiring dengan kondisi ekonomi dan harga jual di pasaran.

Tingginya permintaan membuat harga jual kolang kaling di tingkat produsen atau perajin juga ikut naik. Tahun sebelumnya satu kilogram buah atap dijual Rp5.000 namun sekarang naik menjadi Rp.8.000 perkilogramnya.

Menurutnya kenaikan harga jual buah atap ditingkat pengarajin dinilai wajar seiring dengan naiknya harga sejumlah bahan makan dan kebutuhan lainya di pasaran.

Meski harga naik tidak mempengaruhi permintaan masyarakat yang tinggi akan buah kolang kaling.

Ia menyebutkan sejak awal Ramadhan, ia bersama sejumlah anggota keluarga memproduksi kolang kaling.

Setelah buah aren dipanen, mereka langsung merebusnya selama beberapa jam. Kemudian melakukan tahapan pengupasan agar isi buah bisa dijual kepada pedagang.

Dalam satu hari, ia bersama sejumlah anggota keluarga bisa menghasilkan sekitar 20 kilogram buah atap bahkan lebih.

Jumlah itu tergantung kepada permintaan dari pedagang dan stok buah atap yang datang ke lokasi pengebusan dan pengupasan.

Ia memprediksi permintaan buah kolang kaling akan terus meningkat selama ramadhan ini dan akan kembali normal saat memasuki lebaran.

Sebab tingginya permintaan itu karena banyaknya masyarakat yang menjadikan buah atap sebagai bagian dari bahan minuman untuk berbuka puasa,sehingga mereka mengganggap buah atap hanya sebagai usaha musiman.