Daya gentar Indonesia bertambah dengan miliki kapal selam KRI Ardadedali-404, kata Menham

id kapal selam

Daya gentar Indonesia bertambah dengan miliki kapal selam KRI Ardadedali-404, kata Menham

kapal selam (pixabay.com)

Meningkatnya kemampuan pertahanan nasional tersebut, akan menjadi momentum penting pembangunan kekuatan pertahanan negara di laut ke depan
Okpo, Korea Selatan, (Antaranews Sumbar) - Daya gentar Indonesia makin bertambah di kawasan dengan memiliki kapal selam Ardadedali-404 yang mampu meningkatkan kemampuan pertahanan nasional, kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

"Diresmikannya KRI Ardadedali-404, maka kekuatan TNI Angkatan Laut akan semakin bertambah serta memberikan efek gentar," ujar Menhan dalam acara penamaan kapal dan penyerahan KRI Ardadedali-404 di galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), Okpo, Korea Selatan, Rabu.

Meningkatnya kemampuan pertahanan nasional tersebut, tutur Menhan, akan menjadi momentum penting pembangunan kekuatan pertahanan negara di laut ke depan.

Selain itu, Ryamizard Ryacudu menuturkan bertambahnya kapal selam meningkatkan optimisme pada kemampuan dan kekuatan pertahanan negara di laut menuju pertahanan dasar minimum.

"Pada prinsipnya tidak akan pernah terjadi sebuah pertahanan negara yang kuat tanpa ditopang oleh alutsista yang kuat pula," ucap Menhan.

Dalam kesempatan tersebut, ibu kandung kapal selam kedua dari kerja sama dengan Korea Selatan, Nora Ryamizard Ryacudu meresmikan penamaan kapal selam KRI Ardadedali-404.

Komandan kapal selam KRI Ardadedali-404 Letkol Laut (P) Widya Poerwandanu beserta awak kapal sejumlah sembilan perwira, 16 bintara, dan 15 tamtama juga dikukuhkan.

Kapal selam KRI Ardadedali-404 diperkirakan akan sampai di Pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya kurang dari 20 hari sejak diberangkatkan hari ini.

Tahun lalu, kapal selam pertama, hasil kerja sama RI dan Korsel, yang diberi nama KRI Nagapasa 403 dan dikomandani oleh Letkol Laut (P) Harry Setyawan, tiba di Pangkalan Koarmatim Surabaya, pada 28 Agustus 2017 setelah berlayar selama 16 hari dari DSME.(*)