14 proyek yang dicoret dari PSN bisa kembali, asal...

id Proyek Strategis Nasional,Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas

14 proyek yang dicoret dari PSN bisa kembali, asal...

Kendaraan melintas di samping pembangunan proyek jalan tol dalam kota Jakarta seksi A Kelapa Gading-Pulo Gebang, di Cakung, Jakarta, Senin (5/3). Proyek yang masuk dalam percepatan proyek strategis nasional ini diharapkan rampung secara keseluruhan pada 2022. Pengoperasiannya akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari seksi Kelapa Gading-Pulo Gebang pada 2019 mendatang. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/kye/18)

Jakarta, (Antaranews Sumbar) - Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyatakan 14 proyek yang tercoret dari Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa kembali masuk ke daftar apabila masalah yang menghambat telah terselesaikan.

"Kami yakin Kementerian terkait juga bekerja keras agar proyek ini bisa dimasukkan atau diusulkan lagi kalau masalah yang menghambat bisa diselesaikan," kata Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Wahyu mengatakan proyek-proyek yang tercoret dari daftar PSN tetap menjadi prioritas pemerintah dalam program jangka menengah untuk bisa diselesaikan karena merupakan infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Tanpa sebagai PSN, proyek-proyek ini tetap menjadi rencana program jangka menengah pemerintah. Jadi tetap akan dibangun, kalau tidak mendapatkan PSN," ujar Wahyu.

Namun, ia mengakui 14 proyek senilai Rp264 triliun ini untuk sementara harus keluar dari daftar PSN, karena beberapa persoalan yang muncul, sehingga tidak bisa memulai masa pembangunan atau tahapan konstruksi paling lambat pada triwulan III-2019.

Beberapa alasan 14 proyek ini harus tercoret dari PSN antara lain untuk Jalan Tol Wonokromo-Perak adalah karena pemerintah daerah yang belum siap untuk membangun dan membutuhkan kajian lebih lanjut salah satunya terkait penyesuaian Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Persoalan sama untuk MRT koridor Timur-Barat yang masih membutuhkan proses kajian. Kita yakin ini belum bisa dilakukan secara fisik, tapi bukan berarti tidak dibangun," ujar Wahyu.

Kemudian Bandara Sebatik di Kalimantan Utara yang tercoret karena secara geografis berdekatan dengan Bandara Nunukan, sehingga akan lebih baik apabila pelayanan transportasi udara di kawasan tersebut dilakukan melalui Bandara Nunukan.

Selain itu, Kawasan Ekonomi Khusus Merauke juga tercoret karena masih membutuhkan kajian lebih lanjut terkait penyempurnaan rencana induk dan ada persoalan terkait pengadaan lahan.

"Masalah lahan ini tidak bisa cepat selesai. Kalau bisa diselesaikan, KEK Merauke ini bisa didorong melalui penerbitan PP," kata Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian ini.

Daftar 14 proyek yang kehilangan status sebagai PSN, antara lain Jalan Tol Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak di Jawa Timur (18,2 km), Jalan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang di Jawa Barat (61 km), dan Kereta Api Kertapati-Simpang-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera).

Kemudian, Kereta Api Muaraenim-Pulau Baai di Sumatera Selatan-Bengkulu, Kereta Api Tanjungenim-Tanjung Api-Api di Sumatera Selatan, Kereta Api Jambi-Pekanbaru di Jambi-Riau, dan Kereta Api Jambi-Palembang di Jambi-Sumatera Selatan.

Selain itu, Pembangunan Rel Kereta Api Provinsi Kalimantan Timur, Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Koridor Timur-Barat, Bandara Sebatik di Kalimantan Utara, dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang (Medan, Binjai, Deliserdang) di Sumatera Utara.

Terakhir, Bendungan Telaga Waja di Bali, Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara, dan Kawasan Ekonomi Khusus Merauke di Papua. (*)