Ini jumlah anggaran yang mesti dipersiapkan untuk pembangunan Masjid Agung

id Masjid Agung Solok Selatan,Pembangunan Masjid Agung

Ini jumlah anggaran yang mesti dipersiapkan untuk pembangunan Masjid Agung

Gambar rencana Masjid Agung Solok Selatan. (ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Untuk keseluruhannya, mulai dari bangunan masjid, parkiran, sarana manasik haji hingga fasilitas lainnya kebutuhan anggaran berkisar Rp150 miliar sampai Rp180 miliar
Padang, (Antaranews Sumbar) - Kebutuhan anggaran untuk pembangunan masjid agung Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat yang rencananya dibangun di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir, mencapai Rp180 miliar.

"Untuk keseluruhannya, mulai dari bangunan masjid, parkiran, sarana manasik haji hingga fasilitas lainnya kebutuhan anggaran berkisar Rp150 miliar sampai Rp180 miliar," kata Kepala Bidang Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang dan Pertanahan Solok Selatan, Yance Bastian ketika dihubungi dari Padang, Kamis.

Sedangkan kebutuhan anggaran untuk pembangunan masjid sendiri, sebutnya berkisar Rp80 miliar sampai Rp90 miliar. Untuk bangunan masjid, setidaknya membutuhan lahan seluas satu hektare dari 4,6 hektare luas lahan secara keseluruhan.

Pada tahap sekarang, tambahnya pembangunan masjid yang direncanakan menjadi ikon wisata religi kabupaten itu dianggarkan Rp55 miliar dengan tahun jamak.

Pada tahun ini, Pemkab Solok Selatan menganggarkan Rp30 miliar untuk pematangan lahan, pondasi dengan sebagian konstruksi.

"Rencana induk telah kita siapkan. Kita lakukan secara bertahap," ujarnya.

Pembangunan masjid agung tersebut akan dilaksanakan di lahan yang saat ini masih bagian HGU salah satu BUMN bidang perkebunan teh PT Mitra Kerinci di Sungai Lambai, Kecamatan Sangir. Mekanisme penggantian lahan dengan ganti rugi aset.

Proses tender pembangunan masjid itu, sebut Yance masih menunggu kepastian lahan. "Jika lahan sudah pasti, kami akan segera mengumumkan tender. Tender kami lakukan di LPSE. Jika April tender, Mei sudah mulai kontrak," terangnya.

Terkait proses penggantian lahan, PT Mitra Kerinci menyetujui melalui mekanisme ganti rugi dibanding tukar guling yang diperkirakan memakan waktu enam sampai delapan bulan.

General Manager Administrasi dan SDM PT Mitra Kerinci Agusman Sialagan mengatakan, proses ganti rugi aset jauh lebih cepat dibanding tukar guling dan ini merupakan jalan keluar terbaik.

"Pemerintah sudah bisa melakukan pembangunan dan mari kita kawal bersama pelaksanaannya," lanjutnya.

Skema ganti rugi disetujui setelah dilakukan perundingan antara pemangku adat Rantau 12 Koto dari Kecamatan Sangir, pemerintah daerah serta pihak Mitra Kerinci pada Rabu (28/3).

Sedangkan Asisten I Setdakab Solok Selatan Fidel Efendi mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti keputusan ini untuk diteruskan ke proses lelang.

"Anggarannya sudah ada dan secepatnya akan kami lelang," ujarnya.

Lokasi rencana pembangunan Masjid Agung Solok Selatan selain berada di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Padang-Kerinci, dengan berada di kawasan perkebunan teh yang dikelola PT Mitra Kerinci dengan harapan mampu menarik wisatawan berkunjung.

Di sisi Selatan, pesona keagungan Gunung Kerinci akan memanjakan mata para pengunjung yang kebetulan ingin melepas penat setelah perjalanan jauh atau menenuaikan shalat.

Jarak yang dekat dengan ibu kota Padang Aro, sehingga pemerintah setempat menjadikan masjid tersebut sebagai pusat kegiatan-kegiatan keagamaan yang digelar setingkat kabupaten.