Seratus pendongeng ikuti Festival Mendongeng 24 Jam di Padang Panjang

id festival mendongeng

Seratus pendongeng ikuti Festival Mendongeng 24 Jam di Padang Panjang

Pendongeng menyampaikan dongeng pada anak-anak di Festival Mendongeng 24 Jam di Padang Panjang, Sabtu (24/3). (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Kegiatan ini awalnya cuma sekadar perbincangan kami saja di Forum Pegiat Literasi (FPL) Padang Panjang, hingga akhirnya betul-betul bisa diwujudkan secara swadaya bersama masyarakat di Kelurahan Bukit Surungan dan kerjasama dengan pemda setempat
Padang Panjang, (Antaranews Sumbar) - Seratus pendongeng dari berbagai daerah dan latar profesi mengisi kegiatan Festival Mendongeng 24 Jam yang dilaksanakan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (24/3).

Ketua Pelaksana Festival Mendongeng 24 Jam, Niki Martoyo di Padang Panjang, Sabtu, mengatakan kegiatan itu dilaksanakan untuk memperingati Hari Mendongeng Sedunia yang jatuh pada 20 Maret lalu.

Festival tersebut dilaksanakan di Kampung Literasi Gang Aster, Kelurahan Bukit Surungan diikuti antusias oleh anak-anak dan para orang tua dan guru.

"Kegiatan ini awalnya cuma sekadar perbincangan kami saja di Forum Pegiat Literasi (FPL) Padang Panjang, hingga akhirnya betul-betul bisa diwujudkan secara swadaya bersama masyarakat di Kelurahan Bukit Surungan dan kerjasama dengan pemda setempat," katanya.

Peserta yang ikut mendongeng di acara tersebut di antaranya berasal dari Jawa Barat, Riau, dan Sumatera Utara. Sementara dari dalam Sumbar di antaranya berasal dari Pasaman Barat, Bukittinggi, Payakumbuh dan lainnya.

Mereka yang terlibat itu adalah pendongeng-pendongeng kreatif yang peduli terhadap perkembangan dunia anak.

"Ada dosen, guru, mahasiswa dan pegiat di komunitas seni. Murid TK hingga SMP juga ikut mendongeng di sini. Mereka akan mendongeng secara estafet dan berlangsung sampai malam hari," katanya.

Salah seorang dosen dari ISI Padang Panjang yang ikut mendongeng, Din Saadudin mengatakan mendongeng pada anak memberikan kepuasan tersendiri baginya terlebih ketika anak-anak menunjukkan respon ceria ketika diajak berinteraksi.

"Menjadi kepuasan lagi bagi pendongeng jika pesan moral yang kita sisipkan di dalam dongeng sampai kepada anak-anak yang mendengarkan," ujarnya.

Ia mengharapkan festival tersebut dapat menumbuhkan kebiasaan mendongeng oleh para orangtua terhadap anaknya karena dari sana dapat membentuk karakter anak dan mengasah kemampuan berkomunikasi. (*)