Pekanbaru, (Antaranews Sumbar) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirim satu unit helikopter jenis Bell 430 untuk memperkuat satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau.
"Helikopter ini akan kita optimalkan untuk patroli Karhutla," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Bell 430 adalah sebuah helikopter ringan-menengah bermesin ganda dibangun oleh Bell Helicopter. Edwar mengatakan bantuan helikopter dari pemerintah pusat tersebut akan sangat bermanfaat untuk membantu memaksimalkan pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Riau.
Helikopter tersebut akan terus bertugas berada di Provinsi Riau hingga status siaga darurat bencana Karhutla di wilayah itu berakhir pada Mei 2018 mendatang.
"Jadi selama status siaga berlangsung, kita akan tetap maksimalkan helikopter tersebut. Namun, tetap masih ada opsi perpanjangan izin terbang jika masih kita butuhkan ke depannya," jelasnya.
Selain helikopter jenis Bell 430, ia juga mengatakan BNPB akan kembali satu unit helikopter jenis Kamov. Helikopter dengan ukuran lebih besar dibanding Bell 430 tersebut akan dimanfaatkan untuk operasi pengeboman air atau pemadaman Karhutla dari udara.
"Kamov sedang kita upayakan, mudah-mudahan segera tiba dan memperkuat Satgas," ujarnya.
Melengkapi Edwar, kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur menjelaskan sesuai data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca panas di Riau akan kembali terjadi pada awal April hingga Mei 2018 mendatang.
"Untuk itu kita terus waspada potensi Karhutla dan terus berupaya maksimalkan pencegahan dan penanggulangan. Terlebih lagi menjelang pesta olahraga Asian Games di Palembang dan Jakarta," ulasnya.
BPBD menyatatan, hingga tanggal 26 Februari 2018, data kebakaran di seluruh wilayah Riau yang mencakup 11 kabupaten kota seluas 731,5 hektare. Data BPBD tersebut juga mewakili data dari Satga Karhutla Provinsi Riau. Kebakaran terluas terjadi di Meranti yang mencapai 211 hektare yang menghanguskan lahan gambut di Kecamatan Tebing Tinggi Timur.
Namun, kondisi itu terancam lebih parah saat akademisi Universitas Riau Dr Sigit Sutikno merilis hasil penelitian yang menyebut kebakaran lahan gambut di Meranti mencapai 1.224 hektare. (*)
Berita Terkait
BNPB siap bantu Sumbar bangun selter untuk evakuasi tsunami
Jumat, 26 April 2024 15:08 Wib
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 16:05 Wib
Pemkab Tanah Datar tunggu kepastian rehab rekon dari BNPB
Rabu, 17 April 2024 19:53 Wib
BNPB : Erupsi dan banjir lahar dingin Marapi masih berpotensi terjadi
Rabu, 10 April 2024 20:09 Wib
BNPB imbau masyarakat tetap siaga antisipasi banjir lahar dingin
Minggu, 7 April 2024 4:39 Wib
Kota Tuban kembali diguncang gempa magnitudo 6,5 pada Jumat sore
Jumat, 22 Maret 2024 17:04 Wib
BNPB: Tujuh warga Kudus meninggal akibat banjir
Rabu, 20 Maret 2024 4:47 Wib
BNPB puji respon Bupati Pesisir Selatan terkait tanggap bencana
Jumat, 15 Maret 2024 9:01 Wib