Akademisi sarankan pembangunan infrastruktur sejalan dengan pelestarian alam

id Fachrul Reza

Akademisi sarankan pembangunan infrastruktur sejalan dengan pelestarian alam

Akademisi Biologi STKIP PGRI Sumbar Fachrul Reza. (Antara Sumbar/M R Denya)

Jangan sampai akibat adanya jalan atau jembatan, kehidupan organisme lain terganggu yang dampaknya fatal bagi manusia
Padang, (Antaranews Sumbar) - Akademisi bidang Biologi dari STKIP PGRI Sumbar, Fachrul Reza mengatakan langkah pemerintah membangun infrastruktur harus sejalan dengan upaya melestarikan alam di sekitarnya.

"Jangan sampai akibat adanya jalan atau jembatan, kehidupan organisme lain terganggu yang dampaknya fatal bagi manusia, " ujarnya di Padang, Senin.

Dia mencontohkan pembangunan jalan yang menembus Muaro ke Pantai Air Manis dan melewati bukit Gado-Gado diprediksi habitat beberapa jenis Reptilia seperti ular mengalami gangguan.

Di daerah tersebut merupakan habitat jenis ular "Cinto Manih" atau nama latinnya Tropidolaemus wagleri kemudian beberapa jenis burung.

Dengan adanya jalan, praktis tanaman yang ada di sekitar dipangkas menyebabkan hewan tersebut bermigrasi.

Hal ini akan berbahaya bila hewan tersebut masuk ke pemukiman.

"Seharusnya pemerintah menganalisis hal tersebut sehingga kedua kepentingan terakomodasi, " ujar dia.

Misalnya saat melakukan perencanaan pembangunan, pemerintah atau pembangun harus menganalisis keberadaan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar.

Analisis ini terkait keuntungan dan kerugian bila pembangunan dilanjutkan atau mencarikan solusi agar biota tidak terganggu.

Hal ini sebab banyak konflik antara hewan dan manusia berawal dari alih fungsi lahan akibat pembangunan.

Sebenarnya, ujar dia sebelum pembangunan terdapat kajian Amdal, hal ini yang perlu diperhatikan.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Padang, Al Amin mengatakan persoalan lingkungan selalu menjadi fokus program pemerintah.

Menurutnya setiap program yang ada dalam pemerinta terus mentoleransi kondisi lingkungan.

Hanya saja membutukan sinergi lebih guna memperkuat keterikatan dalam pelestarian lingkungan tersebut. (*)